|
KENDAL - Hujan yang mengguyur daerah atas Kabupaten Kendal menyebabkan aliran Sungai Kendal yang melintas di tengah kota meluap. Akibatnya, ratusan rumah di tujuh kelurahan terendam dengan ketinggian air 30-50 cm. Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal, Endro Kunarno mengatakan, tujuh kelurahan itu meliputi Trompo, Kebondalem, Pegulon, Kauman, Ngilir, Sijeruk, dan Patukangan. “Sore (Selasa, 18/12) sudah turun hujan di Kecamatan Limbangan, Singorojo, Patean, dan Boja. Itu daerah atas, akibatnya aliran air tinggi yang mengalir ke Sungai Kendal,” kata Endro, Rabu (19/12). Dia menjelaskan, air mulai meluap pada Rabu sekitar pukul 01.00 dan langsung masuk ke gang-gang atau dataran yang lebih rendah dari aliran sungai. Hingga Rabu sore, lanjutnya, tidak ada laporan dari kecamatan terkait dengan permintaan bantuan logistik. Warga sekitar aliran sungai sudah terbiasa dengan luapan yang terjadi saat musim penghujan. Salah satunya rumah yang terendam adalah milik Sudarmi (52) di gang Tanjung Kelurahan Pegulon, Kecamatan Kota Kendal. Saat aliran air masuk, seperti biasanya dia dan anak-anaknya bergegas menyelamatkan benda-benda yang berada di lantai dan dipindahkan di tempat lebih tinggi. “Sudah rutin seperti ini. Tiap tahun tiga sampai empat kali,” kata Sudarmi yang masih membersihkan beberapa bagian rumah dibantu anak-anaknya. Menurutnya, tidak banyak rumah yang kemasukan air banjir. Hanya beberapa rumah yang ketinggian lantainya tidak berbeda jauh dari tanggul sungai. Dia dan warga lain berharap ada perhatian dari pemerintah untuk menormalisasi sungai, sehingga tidak terjadi hal serupa di tahun-tahun ke depan. Harapan sama juga disampaikan oleh Solikin (35), yang berasal dari Desa Langenharjo, Kecamatan Kendal Kota. Meski rumahnya tidak terkena luapan, beberapa titik jalan yang tergenang air menyulitkan pengguna jalan untuk melintas. Selain di Jalan Pahlawan I, sampai kemarin pukul 09.30, genangan juga ada di depan Lembaga Pemasyarakatan Kendal. “Kalau genangannya semakin banyak akan mengganggu. Harapannya pemerintah memperbaiki drainase,” kata Solikin. (H81-75) Post Date : 20 Desember 2012 |