|
TEMANGGUNG- Memasuki musin kemarau tahun ini, diperkirakan tujuh dari 20 kecamatan rawan kekeringan. Yaitu Kecamatan Kranggan, Kandangan, Pringsurat, Kaloran, Jumo, Candiroto, dan Bejen. ''Desa-desa di wilayah tujuh kecamatan tersebut perlu diwaspadai. Sebab, berdasarkan pengalaman tahun-tahun lalu, setiap musim kemarau selalu ada (desa) yang kekeringan,'' kata Pejabat Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Trantib Linmas, Budiharjo, di ruang kerjanya, baru-baru ini. Menurutnya, pada musim kemarau biasanya sumur-sumur milik warga mengering dan debit air di sumber-sumber mata air atau sungai menyusut. Warga harus bersusah-payah dalam mendapatkan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, lanjutnya, hingga kini belum ada laporan warga berkaitan dengan kekeringan tersebut. Dia berharap warga segera melapor bila di kawasan permukimannya banyak sumur yang kering. Dia menjelaskan, belum dapat memastikan kapan akan terjadi kekeringan. Waktunya sulit diperkirakan, bisa lebih awal atau bahkan mundur dibandingkan dengan tahun lalu. Itu tergantung pada perkembangan cuaca, yang terkadang juga sulit diperkirakan. ''Yang jelas kami telah mempersiapkan 400 tangki air untuk disalurkan ke sekitar 36 desa di kecamatan-kecamatan yang rawan kekeringan,'' ungkap Budiharjo yang juga Kabid Perlindungan Masyarakat Dinas Trantib Linmas tersebut. Selain air sumur untuk memasak, warga juga mengambil air di Sungai Tingal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apabila sumur sudah tidak mengeluarkan air lagi, warga mengambil air dari resapan air sungai (belik).(H24-66) Post Date : 03 Juli 2006 |