Tujuh Kecamatan Krisis Air Bersih

Sumber:Koran Sindo - 12 Agustus 2009
Kategori:Air Minum

KARAWANG (SI) – Sebanyak tujuh kecamatan di Kabupaten Karawang yakni Tirtajaya,Pakisjaya, Batujaya,Cibuaya,Cilebar, Pedes,dan Telukjambe Barat,mengalami krisis air bersih.

Selain memanfaatkan air sungai yang sudah tercemar limbah,warga yang biasanya menggunakan air sumur juga mengalami kesulitan air bersih karena air tidak layak minum dan masak. Cining, 51, warga Dusun Jamantri III RT 13/05, Desa Sabajaya, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang mengatakan, tidak sehatnya air sumur di daerahnya membuat dia terpaksa membeli air sebesar Rp2.000 per jeriken.Untuk kebutuhan air memasak dan minum selama satu minggu menghabiskan 10 jeriken.

”Kalau untuk mandi, cuci, dan kakus (MCK), kami sekeluarga masih memanfaatkan air sumur yang warnanya kekuning-kuningan dan terasa asin kepahitpahitan,” ujarnya,kemarin. Dia berharap Pemkab Karawang segera turun tangan mengatasi krisis air bersih yang sedang dialami warga dengan mengoperasikan PDAM Tirtajaya.”Apalagi menjelang bulan puasa, warga sangat membutuhkan air bersih yang layak dikonsumsi dan terjamin kesehatannya,”ungkapnya.

Meski Pemkab Karawang sudah membangun puluhan penampungan air sejak 2006 untuk mengantisipasi kesulitan air memasuki musim kemarau di Kecamatan Tirtajaya, tetapi tidak pernah berfungsi sampai saat ini. Bangunan PDAM Tirtajaya di Dusun Tangkil, Desa Kuta Ampel,Kecamatan Batujaya yang bertugas menyuplai air bersih melalui instalasi pipa bawah tanah juga sudah lama tidak berfungsi. Camat Tirtajaya Wawan Setiawan mengemukakan, beberapa tempat penampungan air yang sudah terpasang sudah ada yang hilang dan sebagian lagi rusak karena tidak mendapat perawatan.

”Semua instalasi sudah ada sejak lama,tetapi pengoperasiannya terhambat karena sudah dua kali bangunan PDAM terendam banjir, persisnya ketika tanggul Sungai Citarum di Dusun Tangkil jebol,”bebernya. Di tempat terpisah, sejumlah warga Desa Wanakerta,Kecamatan Telukjambe Barat, terpaksa menggunakan air Sungai Cibeet yang sudah tercemar limbah industri untuk keperluan mandi,cuci, dan kakus (MCK).

Sewaktuwaktu air sungai yang dipakai warga berubah warna menjadi merah dan berbau besi. Sampai kemarin, Desa Wanakerta dan sekitarnya masih kekurangan sumber air bersih dan Sungai Cibeet menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan air. (raden bagja mulyana)



Post Date : 12 Agustus 2009