Tujuh Kawasan Rawan Banjir

Sumber:Indo Pos - 06 April 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
SIDOARJO - Pemkab Sidoarjo memperingatkan 16 di antara 18 kecamatan di wilayahnya agar waspada. Peringatan itu disampaikan menyusul informasi dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) tentang kondisi rawan banjir terkait hujan deras dan pasang air laut.

Akhir Maret lalu, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Moch. Rochani mengirimkan surat kepada 18 kecamatan agar mewaspadai bahaya banjir. Semua kecamatan, kecuali Krembung dan Buduran, berpotensi terjadi banjir atau genangan. "Perlu kewaspadaan dan antisipasi terjadinya genangan atau banjir," jelas Rochani dalam suratnya.

Daerah-daerah yang berpotensi banjir itu tersebar di berbagai kecamatan, terutama 16 kecamatan yang layak diwaspadai. Desa-desa di dekat kali dan afvour diharapkan mempersiapkan diri dengan berbagai antisipasi. Misalnya, melarang pembuangan sampah ke dalam saluran, kali, maupun afvour. Warga sekitar juga diharapkan bekerja bakti membersihkan saluran atau kegiatan lain yang mendukung pencegahan banjir.

"Apalagi secara khusus, terdapat wilayah permukiman yang rawan sehingga perlu pemantauan intensif dinas-dinas terkait," tambah Rochani. (selengkapnya baca grafis). Potensi banjir itu tidak hanya terkait hujan deras yang akhir-akhir ini terus melanda Sidoarjo. Pasang-surut air laut juga perlu diwaspadai.

Berdasar informasi Badan Meteorologi dan Geofisika, pasang air laut di Sidoarjo bisa mencapai 100 cm. Surutnya pun bisa mencapai 100 cm. Pasang-surut air laut itu sangat memengaruhi kondisi kali dan afvour di seluruh Kota Delta. Dinas Pengairan menyediakan pompa-pompa penyedot air yang dioperasikan menjelang dan saat terjadi hujan.

Komisi C (pembangunan) DPRD Sidoarjo menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk mengantisipasi banjir di daerah masing-masing. Terutama, kawasan yang terpengaruh luapan lumpur dari area sekitar pengeboran milik Lapindo Brantas. Misalnya, daerah-daerah di Porong, Jabon, dan Tanggulangin.

"Banjir ini bisa mematikan aktivitas warga," ketua Komisi C DPRD Sidoarjo Tito Pradopo. Dia menyebut, APBD 2007 menganggarkan sejumlah biaya antisipasi banjir. Misalnya, anggaran pengerukan sungai-sungai yang sudah dangkal serta alat pompa dari manual ke elektrik. "Tapi, tanpa kepedulian warga, anggaran itu akan sia-sia," tegas ketua Komisi C DPRD Sidoarjo Tito Pradopo.(roz)



Post Date : 06 April 2007