|
MOJOKERTO - Hujan yang mengguyur sepanjang sore mengakibatkan air sungai meluap, hingga menyebabkan tujuh desa di Kabupaten Mojokerto tergenang banjir, kemarin sore. Delapan desa tersebut antara lain, lima desa di Kecamatan Puri dan dua desa di Kecamatan Mojoanyar. Di Kecamatan Puri meliputi Desa Balongmojo, Banjaragung, Setoyo, Karangwungu, Medali dan Kenanten. Sedangkan, di Kecamatan Mojoanyar banjir terjadi di Desa Jabon dan Gebangmalang. Dari seluruh desa yang kebanjiran, terparah terjadi di Desa Balongmojo, Medali dan Kenanten. Air yang menggenangi tiga desa tersebut mencapai ketinggian sekitar 80 sentimeter. Menurut warga, air yang menggenangi tersebut berasal dari luapan Sungai Cemporat yang melintas di desanya. Warga sendiri sudah melihat tanda-tanda terjadi banjir sejak pukul 14.30. Saat itu, air perlahan mulai menggenangi jalan. Namun, karena hujan terus mengguyur, air tersebut semakin tinggi. "Air mulai masuk sekitar pukul 18.00," ungkap Qomariah, warga Dusun Genengan Desa Banjaragung Kecamatan Puri. Bahkan, hingga pukul 20.00 (tadi malam, Red), masih belum ada tanda-tanda air bakal surut. Akibatnya, warga terpaksa bertahan di luar rumah. Tak hanya orang dewasa, malam itu tampak anak-anak juga berada di luar rumah. "Kalau langsung reda, diperkirakan air baru surut tengah malam. Tapi, kalau tetap hujan, ya akan lama," katanya. Selain rumah warga, banjir juga menggenangi sejumlah fasilitas umum. Salah satunya Terminal Kertajaya. Bahkan, sepanjang jalan yang menuju Terminal juga ikut tergenang. Akibatnya, kendaraan yang melintas terpaksa harus merambat. (ris/nk) Post Date : 31 Januari 2008 |