Tujuh Desa di Luwu Utara Terendam Banjir

Sumber:Kompas - 29 Maret 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Makassar, Kompas - Tujuh desa di tiga kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, terendam luapan Sungai Rongkong. Ratusan hektar tanaman kakao, padi, jagung, dan kedelai warga telah empat hari tergenang air setinggi dua meter.

Desa-desa itu adalah Desa Mekar Jaya Sari dan Lawewe, Kecamatan Baebunta; Desa Teteuri, Lembang-Lembang, dan Bone Subur, Kecamatan Sabbang; serta Desa Wara dan Lembang Wara, Kecamatan Malangke Barat.

Menurut penuturan Rusli, warga Desa Lembang-Lembang yang juga aktivis lingkungan hidup Sulawesi Selatan, Jumat (28/3), banjir di Luwu Utara sudah berlangsung sebulan lalu. Namun, ketinggian air masih sebatas lutut orang dewasa. ”Empat hari terakhir air makin tinggi, 1,5-2 meter,” kata Rusli. Warga terpaksa mengungsi.

Desa-desa yang terendam memang menjadi langganan banjir karena berada di daerah aliran Sungai Rongkong. Penggundulan hutan di hulu sungai mengakibatkan Sungai Rongkong selalu meluap saat hujan turun.

Luapan air Sungai Kahayan, Kalimantan Tengah, tiga hari terakhir merendam 20 hektar tanaman sawi dan kangkung darat di Bereng Bengkel, Desa Kalampangan, Kecamatan Sebangau, Palangkaraya. Para petani terpukul karena gagal panen.

”Kerugian saya mencapai Rp 2,5 juta,” kata Markus, petani transmigran asal Wates, Kulon Progo, Yogyakarta. Ia harus menanggung utang pembelian sarana pertanian dan kebutuhan sehari-hari.

Luapan Sungai Kahayan juga masih menggenangi jalan provinsi di Pahandut Seberang, Kecamatan Pahandut.

Bertahan

Sekitar 600 warga korban banjir di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, masih bertahan di pengungsian karena rumahnya masih tergenang. Warga Desa Kuwu, Kecamatan Widang, membangun tenda di Jalan Raya Lamongan-Tuban sejak sebulan lalu.

Warga mengeluhkan seretnya bantuan bahan pangan dari pemerintah. Karena itu, warga berdiri di tepi jalan meminta bantuan dari para pengguna jalan. (DOE/CAS/A07/ACI)



Post Date : 29 Maret 2008