JAKARTA (SI) – Proses pembangunan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) di Ciangir segera dimulai pada 2010. Berbeda dengan TPST Bantar Gebang yang mengolah sampah menjadi kompos, TPST Ciangir mengolah sampah menjadi briket.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menargetkan perjanjian kerja sama,kajian hukum,dan persyaratan teknis pembangunan TPST akanselesaidibahasakhirtahunini. Setelah perjanjian kerja sama rampung, dilanjutkan dengan pembentukan tim gabungan yang bertugas mempersiapkan tender proyek pembuangan sampah akhir yang bernilai Rp600 miliar itu.
“Diharapkan Juni,perjanjian kerja sama dapat ditandatangani hingga dapat dimasukkan di APBD Perubahan,” katanya. Fauzi menjelaskan, TPST Ciangir yang berlokasi di Kecamatan Legok,KabupatenTangerang akan menampung sampah dari Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Tangerang. Luas lahan TPST mencapai 98 ha,tetapi yang akan dijadikan tempat pembuangan hanya 50 ha. Nantinya, TPST Ciangir dapat mengolah sampah hingga sebanyak 2.500 ton per hari.
Kuotanya akan dibagi dua,yakni 1.500 sampah dari Jakarta dan sisanya mengolah sampah dari Tangerang.Pembangunan pertama yang dilakukan adalah perbaikan akses dan penerangan jalan agar memudahkan proses pembangunan fisik selanjutnya. Diketahui,pembangunan TPST ini sudah direncanakan sejak 1992. Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Eko Baruna Subroto menjelaskan, hasil akhir TPST Ciangir akan berupa briket.
Namun,dia belum dapat memprediksi berapa kapasitas produksi bahan bakar dari sampah yang bisa dihasilkan. Sistem pengolahan sampahnya akan menyamai produksi ramah lingkungan layaknya TPST Bantar Gebang. (neneng zubaidah)
Post Date : 13 April 2009
|