|
BOGOR (Media): Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bojong di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, belum ada kepastian akan diresmikan. Namun, sejak Jumat (1/10) mesin pengolah sampah tersebut telah diujicobakan. ''Uji coba sudah kami lakukan setiap hari. Bahkan, kami sempat melakukan uji coba terhadap teknologi pengolah sampah ini selama 3 X 24 jam,'' ujar Sofyan Hadi Wijaya, Dirut PT Wira Guna Sejahtera (WGS) selaku pengelola TPST Bojong, saat ditemui wartawan kemarin. Menurut dia, meski tidak ada kendala dalam uji coba ini, hasilnya kurang maksimal. Alasannya, sampah yang diujicobakan masih sedikit. Hal ini sehubungan dengan masih banyaknya warga yang belum menerima keberadaan tempat tersebut. ''Sampah yang diuji coba kami ambil dari sekitar areal TPST. Kami belum berani jika mengambil sampah di luar areal itu, apalagi dalam jumlah besar,'' kata Sofyan. Dirut PT WGS ini kembali menegaskan, sampah yang akan diolah dipastikan tidak menimbulkan bau tidak sedap. Sebab, setiap sampah yang datang akan diolah sampai habis melalui pembakaran dengan alat incenarator. Sampah lainnya juga akan dibungkus dengan mesin balapress. ''Tidak ada sisa sampah dari pengolahan di tempat kami. Saya pastikan sampah tidak akan dibuang di kolam yang ada di sekitar areal ini. Kami mengerti air kolam itu sebagai sumber air bagi masyarakat sekitar. Bahkan bila perlu kolam air tersebut dijadikan objek wisata air,'' ujarnya. Disinggung mengenai jadwal pasti pengoperasian TPST Bojong, Sofyan mengatakan kemungkinan akan dimulai pertengahan Oktober ini. Meski Pemprov DKI Jakarta meminta pengoperasian TPST Bojong dimulai secepatnya, Sofyan mengatakan penentuan tanggal operasinya ditentukan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. Pihaknya, menurut Sofyan, telah melayangkan surat kepada Pemkab Bogor tentang kesiapan TPST Bojong melakukan proses pengolahan sampah. ''Kita tinggal menunggu jawabannya dan kepastian aparat Pemkab Bogor melakukan evaluasi dan kunjungan kerja lagi ke tempat kami,'' tuturnya. Penilaian Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Tempat Pembuangan Akhir (UPT TPA) Sampah Dinas Kebersihan DKI Amir Sagala mengatakan hari ini (Senin, 4/10), Tim dari Pemprov DKI dan Kabupaten Bogor akan melakukan penilaian hasil pengolahan sampah di TPST Bojong. Dalam uji coba TPST Bojong, menurut Amir, sampah yang dikirim masih didominasi dari Kabupaten Bogor. Sedangkan sampah dari Jakarta baru dikirim dua truk kontainer. ''Kedua unit kontainer dalam bentuk kapsul yang dirancang khusus antibocor limbah dan bau itu benar-benar dipersiapkan untuk kebutuhan angkutan sampah ke TPST Bojong,'' jelas Amir. Selama ini truk serupa memang sudah dioperasikan dari Stasiun Pengalihan Antara (SPA) tempat transit sampah Sunter dan Cilincing (Jakarta Utara) ke TPA Bantar Gebang, Kota Madya Bekasi. Menurut Amir, segala persyaratan yang diminta dalam analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) sudah dipenuhi. Sehingga apa yang dikhawatirkan masyarakat sekitar TPST Bojong hendaknya tidak berlebihan. ''Biar bagaimana pun, Pemerintah Kabupaten Bogor pasti memihak kepada masyarakatnya, sehingga warga jangan apriori dulu sebelum melihat dan merasakan sendiri kehadiran industri pengolahan sampah di atas tanah seluas 20 hektare itu,'' katanya. (HW/DC/Ssr/J-2) Post Date : 04 Oktober 2004 |