TPSS "Indoor" tidak Berfungsi

Sumber:Pikiran Rakyat - 12 Agustus 2010
Kategori:Sampah Luar Jakarta

BEKASI, (PR).- Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPSS) Indor di Pasar Cibitung dan Pasar Cikarang masih tidak berfungsi selama setahun terakhir ini. Hal itu dikeluhkan para pedagang setempat karena kesulitan untuk membuang sampah. Padahal keberadaan TPSS tersebut digunakan untuk mengurangi volume sampah dengan melakukan pengpresan sampah.

"Setelah kami melakukan inspeksi mendadak (sidak), memang alat tersebut (TPSS) tidak beroperasi. Akibatnya, banyak pedagang mengeluhkan karena volume sampah pasar tidak berkurang, bahkan pengangkutan sering kali terlambat. Ini kan tidak benar. Pengadaan alat tetapi tak punya manfaat," ucap Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bekasi, Romi Oktaviansyah saat ditemui, Rabu (11/8).

Ia menjelaskan, tidak berfungsinya TPSS indoor Pasar Induk Cibitung akibat genset untuk menggerakkan alat tersebut tidak sesuai. Belum lagi sampah yang diangkut menggunakan gerobak. Padahal, truk pengangkut sampah dan petugasnya cukup untuk dioptimalkan mengangkut sampah ke TPSS.

Dalam projek yang menghabiskan anggaran Rp 6,6 miliar tersebut, tutur Romi, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Disperindagkop UMKM) dinilai hanya mencari keuntungan dari projek pengadaan alat TPSS indoor, tetapi tidak peduli dengan fungsinya.

Lebih lanjut Romi mengatakan, kurangnya perencanaan yang menyebabkan TPSS itu tidak bekerja maksimal, menimbulkan masalah baru. "Projek itu tidak sesuai dengan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) dan sarat KKN," tuturnya.

Kepala Seksi Pembinaan Pasar, Sigit mengakui jika perencanaan dalam pembangunan TPSS indoor kurang matang. Pasalnya, untuk menjalankan mesin pengepres dibutuhkan genset, dan hingga kini alokasi untuk membeli solar belum ada.

Meningkat


Sementara itu, produksi sampah di Kota Bekasi diprediksi meningkat hingga lima persen selama bulan puasa dibandingkan dengan hari biasanya. Tingginya aktivitas masyarakat saat bulan Puasa diduga sebagai penyebab semakin banyaknya sampah rumah tangga yang dihasilkan selama sebulan ke depan.

Kepala Bidang Data dan Pengembangan Dinas Kebersihan Kota Bekasi Abdul Malik, Rabu (11/8) mengatakan selama bulan Puasa, aktivitas masyarakat justru mengalami kenaikan.

"Yang biasanya tidak pernah memasak dan berdagang, selama Ramadan akan semakin banyak masyarakat yang memasak untuk santapan sahur dan juga semakin banyak masyarakat yang mendadak berdagang keperluan berbuka puasa," katanya.

Berdasarkan prediksi Dinas Kebersihan Kota Bekasi, produksi sampah rumah tangga akan naik sebesar 212,5 meter kubik per hari. Padahal, pada hari biasanya, sekitar 4.250 meter kubik sampah dihasilkan, baik dari kegiatan rumah tangga maupun kegiatan pasar. Pada hari biasa, jumlah tersebut hanya sekitar 1.800 meter kubik yang terangkut ke TPA Sumur Batu Kota Bekasi. (A-186/A-155)



Post Date : 12 Agustus 2010