|
BANDUNG – Jumlah tempat pembuangan sementara (TPS) di Kota Bandung masih jauh dari ideal.Tidak heran jika masih banyak ditemukan sampah berceceran dijalan raya. ” Sekarang kami punya 163 TPS.Idealnya di setiap 10.000 penduduk itu minimal satu TPS atau 10.000 banding satu. Penduduk Kota Bandung kan sampai 2,4 juta, berarti idealnya sampai 220 TPS,”ujar Direktur Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan Cece Iskandar,kemarin. Selain itu, lanjut Cece, setiap 700 rumah terdapat sarana tempat pembuangan sampah memadai. Masyarakat pun diminta mencarikan tanah-tanah yang bisa dibebaskan untuk dijadikan TPS. ”Masyarakat harus bantu mencarikan TPS.Pengembang perumahan juga harus sadar bahwa fasilitas itu disediakan setidaknya 700 rumah satu TPS,”katanya. Menurut Cece,yang saat ini terus dilakukan petugas kebersihan adalah menjemput bola dengan mendatangkan truktruk sampah ke permukiman. Program itu disebut TPS mobile karena biasanya hanya berupa TPS yang disimpan sementara untuk kemudian diambil. Sebanyak 185 TPS mobile telah beroperasi, di antaranya di Kompleks Perumahan Cijambe, Ir H Djuanda (Dago), Jalan Puter,serta beberapa jalan lain. Namun adanya TPS sementara yang menjemput sampah sering disalah artikan oleh masyarakat,seperti tumpukan sampah yang sengaja ditaruh di trotoar dan meluber ke jalan saat hujan turun. Cece pun mengakui hal itu karena TPS mobile tidak beroperasi setiap hari,namun masyarakat terus menyimpan sampah di trotoar. ”Perilaku ini tidak dapat dihentikan.Kami masih menemukan sampah sengaja ditumpuk di trotoar Jalan Sukajadi, Pasar Cicadas,Pasar Kosambi, Jalan Cibaduyut, Kecamatan Andir, daerah Dago,Waringin, serta Jalan Rajawali,dan kawasan Ujungberung. Masalahnya, prilaku masyarakat yang belum terkendali saja,” ucap Cece. Terkait banyaknya sampah di sejumlah TPS dan jalan yang tidak terangkut karena alat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat,mengalami kerusakan, menurut Cece saat ini sudah kembali normal. ”Pekan lalu memang sampah sempat menumpuk di beberapa TPS, tapi sekarang sudah normal,”katanya. Selain alat yang rusak dan faktor cuaca, gangguan teknik serta penambahan volume sampah kertas pun tidak bisa diambil pemulung karena basah. Meski begitu,Cece mengakui walaupun aktivitas TPA Sarimukti sudah berjalan normal, tapi masih ada tumpukan sampah di TPS yang belum terangkut. ”Sampah di TPS tidak terangkut seluruhnya,sedangkan produksi sampah dari masyarakat terus bertambah.Tapi jumlahnya sedikit kok,” ucapnya. Sampah yang sudah terangkut seperti di TPS Palasari 15 rit sebanyak 15 truk. Begitu juga beberapa TPS yang semula menumpuk seperti di Tamansari, Andir,Kosambi,dan lainnya. gita pratiwi Post Date : 19 Desember 2012 |