TPS Gelap Mengusik Warga

Sumber:Pikiran Rakyat - 27 Desember 2010
Kategori:Sampah Luar Jakarta

CIMAHI, (PR).- Minimnya peralatan menjadi kendala penertiban tempat pembuangan sementara (TPS) sampah gelap yang marak bermunculan di Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan. Aparat kelurahan sebenarnya sudah mengajukan permohonan bantuan alat berat kepada Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan Kota Cimahi. Namun, hingga saat ini, belum ada jawaban hingga tumpukan sampah terus terjadi.

Lurah Melong Muhammad Syamsul mengatakan, selain banjir, sampah menjadi masalah yang cukup krusial di kawasan Melong. Padatnya jumlah penduduk membuat produksi sampah di kawasan itu cukup tinggi. "Di sisi lain, minimnya kesadaran masyarakat membuat maraknya TPS gelap bermunculan," ujarnya di sela-sela kerja bakti warga di TPS RW 16 Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Minggu (26/12).

Dari pantauan "PR", beberapa keberadaan TPS gelap di Kelurahan Melong cukup mengkhawatirkan. Setidaknya, dua titik TPS gelap sempat ditemui di lapangan, seperti di RW 5 dan RW 16.

Ironisnya, TPS gelap di RW 6 cukup merusak pemandangan karena letaknya tepat bersebelahan dengan SD Negeri Melong Mandiri 1 yang notabene merupakan salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di Kota Cimahi.

Di TPS tersebut, tumpukan sampah sudah terlihat menggunung sampai setinggi kurang-lebih 2,5 meter. Bahkan, dinding SDN Melong Mandiri satu yang tingginya lebih dari empat meter sudah tertutupi hampir setengahnya.

Milik warga

Mumuh (52), seorang warga pendatang yang sudah tujuh tahun tinggal di sekitar TPS itu mengatakan, lahan TPS itu sebenarnya merupakan tanah kosong milik pribadi salah seorang warga. Menurut dia, warga mulai menggunakan tanah itu sebagai TPS sejak 2006 lalu.

Menurut Syamsul, pihak kelurahan saat ini hanya bisa menggerakkan warga untuk melakukan kerja bakti dalam menata ulang TPS gelap itu. Namun, untuk meratakan tumpukan sampah yang ada, warga hanya bermodal cangkul dan peralatan sederhana lain. Jika DPLK tidak membantu, pihak kelurahan dan warga terpaksa harus swadaya menyewa alat berat untuk meratakan gunungan sampah tersebut. Mereka berencana akan menggali tumpukan sampah dan menata kontainer sampah di sana. (A-178)



Post Date : 27 Desember 2010