TPS Ganggu Aktivitas Warga

Sumber:Koran Sindo - 28 Januari 2009
Kategori:Sampah Luar Jakarta

MEDAN (SINDO) – Tempat pembuangan sampah sementara (TPS) pada sejumlah titik di Kota Medan menuai protes. Keberadaannya dianggap mengganggu kenyamanan dan aktivitas warga.

Beberapa titik di Kota Medan, seperti di Jalan Karya Cilincing, Jalan AR Hakim, Jalan Aksara, Jalan Timor memang dijadikan lokasi TPS oleh Dinas Kebersihan Medan. Kondisi TPS ini menjadi permasalahan ketika sampah tidak segera diangkat. Sampah yang tidak diangkat ini terjadi di TPS Jalan Karya Cilincing.

Selain berdekatan dengan Sungai Deli, TPS itu berhadapan dengan tempat ibadah. Jika sampah tidak diangkat dua atau tiga hari, baunya cukup menyesakkan dada. Selain itu, air sampah yang dihasilkan juga menjadi persoalan. ”Pokoknya, kalau lewat situ, kami harus menahan napas atau tutup hidung karena baunya membuat pusing,”tutur M Iqbal, salah seorang warga yang melintas.

Begitu juga dengan TPS di Jalan Aksara dan Jalan AR Hakim. Air sampah itu bercampur dengan limbah pasar. Paginya, bau tak sedap akan timbul sehingga mengganggu pernapasan. TPS di Jalan Timor Medan bahkan mirip tempat pembuangan akhir (TPA).

Meskipun jumlahnya masih sedikit, tumpukan sampah di lokasi ini jarang diangkat petugas Dinas Kebersihan.Kemarin, tumpukan sampahnya sedang berasap. Ini jelas melanggar Peraturan Daerah (Perda) No 8/2002. Salah seorang warga yang melintas di kawasan itu mengakui tumpukan sampah di Jalan Timoritusudahlamaberada di tempat itu.

Lokasinya memang cukup strategis dijadikan tempat penumpukan sampah karena berada di lahan kosong.Petugas keamanan parkir Universitas HKBP Nomensen (UHN) Dahlan Singarimbun mengaku terganggu jika tumpukan sampah itu mengeluarkan bau.

”Kami bisa bilang apa walaupun kami cukup terganggu. Apalagi jika tumpukan sampah itu dibakar. Pernah satu kali kami diminta untuk menyiram sampah itu dengan air karena asapnya mengganggu aktivitas kampus yang kebetulan berdekatan dengan lokasi tumpukan sampah,”tandasnya. Dia menambahkan,lokasi sampah itu sudah ada sejak dia bertugas di UHN setahun silam.

Sampah itu tidak seharusnya berada di lokasi tersebut karena berdekatan dengan areal kampus. ”Namun, kami belum pernah melapor (mengeluh) ke rektorat,”tuturnya. Rektor Universitas HKPB Nomenssen (UHN) Prof J Tampubolon yang dihubungi mengaku belum mengetahui persis lokasi tumpukan sampah tersebut.Namun,dia menyatakan kalau memang sampah itu menggunung, dari segi apa pun sangat tidak layak jika ditempatkan di jalan itu.

”Saya secara pribadi tidak peduli tumpukan sampah itu menimbulkan bau atau tidak. Namun, saya pikir memang sangat tidak pas jika ada sampah di Jalan Timor karena jalan itu lokasi strategis untuk melintas,”tandasnya. Kepala Dinas Kebersihan Kota Medan Arlan Nasution pun mengakui bahwa TPS yang ada kerap menimbulkan protes dari masyarakat sekitar.

Menurut dia,hal itu merupakan konsekuensi dari sarana kebersihan yang belum memadai. “Memang TPS ini banyak yang dikomplain karena baunya itu,”ujarnya. Apalagi,banyak kontainer yang tidak bisa dipakai.Karena itu, Dinas Kebersihan tahun ini akan menambah kontainer, truk sampah,dan armroll. “Jadi tidak ada istilah penyewaan lagi.Kami targetkan pengadaan kendaraan di atas 50 unit.Mungkin Mei 2009 baru dimulai tender,”paparnya. (fakhrur rozi) 



Post Date : 28 Januari 2009