TPJ Mengaku Sering Terkendala Pipa Ilegal

Sumber:Koran Sindo - 02 Desember 2007
Kategori:Air Minum
PUBLIC Relation Manager PT Thames Pam Jaya (TPJ) Devy A Yheanna mengatakan, pihaknya terus berusaha meningkatkan produksi air untuk melayani kebutuhan air bersih bagi masyarakat Jakarta.

Bahkan, untuk menjamin kualitas air baku yang akan diolah menjadi air minum, TPJ melakukan pengujian kualitas air setiap enam jam untuk mengukur parameter fisik. Kemudian pengujian setiap 24 jam untuk mengetahui kandungan besi, bakteri e-coli, dan coliform dalam air, terang Devy.

Selain itu, pengujian juga dilakukan setiap minggu sekali untuk mengetahui kandungan hardness dan mangan. Pengujian juga dilakukan setiap bulan dan triwulan untuk mengukur kadar kimia dan detergen, termasuk radiokaktivitas pada air. Devy menambahkan, saat ini TPJ telah berhasil meningkatkan kapasitas produksi air hingga mencapai 90% dari total kapasitas produksi 9.000 liter/detik.

Kendati demikian, dia mengaku, dalam menjaga kualitas dan suplai air baku pihaknya kerap mengalami kendala di lapangan. Seperti adanya kebocoran maupun kerusakan pada jaringan pipa di sejumlah tempat seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di Buaran, Kalimalang. Termasuk adanya kasus penemuan sambungan ilegal.

Akibat masalah tersebut, pasokan air bersih kepada masyarakat menjadi terganggu, paparnya. Sedikitnya ada 31 lokasi di Jakarta yang terkena dampak gangguan suplai air bersih seperti Ancol, Tanjung Priok, Kelapa Gading, Pademangan Timur, dan Pegangsaan Dua. Daerah lain yang juga menanggung dampaknya adalah Cilincing, Marunda, Rorotan, Kebon Bawang, Warakas, dan lain-lain.

Untuk melayani kebutuhan masyarakat kami telah mengirimkan 1.160 ton air bersih melalui truk tangki secara gratis kepada masyarakat, katanya. Berdasarkan data yang dimiliki TPJ pihaknya telah menemukan sebanyak 4.352 sambungan ilegal. Dari jumlah tersebut sebanyak 4.269 kasus sambungan liar telah berhasil diselesaikan.

Sementara sejak Januari hingga Agustus 2007 pihaknya telah memutus 614 sambungan ilegal. Kami akan terus melakukan pengawasan terhadap jaringan pipa air bersih. Hal ini untuk mencegah kemungkinan terjadinya kasus yang sama di lokasi lain, tandasnya.

Menurut dia, operasi pemberantasan sambungan liar pipa air bersih di wilayah operasionalnya yang mencakup sebagian Jakarta Utara, sebagian Jakarta Pusat, dan wilayah Jakarta Timur akan terus digalakkan. Berdasarkan hasil rekapitulasi, kerugian yang ditimbulkan akibat pencurian air, baik yang berupa sambungan liar maupun konsumsi liar, telah mengakibatkan kerugian TPJ menderita kerugian hingga Rp150 miliar setiap tahunnya.

Memberantas pencurian air harus menjadi peranan semua pihak, termasuk pemerintah, operator, dan aparat penegak hukum, tambahnya. Sementara itu, pengamat kebijakan publik Universitas Indonesia (UI) Andrinof Chaniago menyatakan, pemerintah harus membuat rencana yang memberikan kepastian terhadap pasokan air bersih, baik untuk mencuci, mandi, minum maupun kebutuhan lain.

Saya yakin, jika ini tidak dilakukan dalam waktu dekat, korban yang meninggal akan terus bertambah karena terserang diare seperti di Jakarta Utara, terangnya. (sucipto/mohammad yamin)



Post Date : 02 Desember 2007