TPA Tunggu Izin Mabes

Sumber:Koran Sindo - 13 Januari 2009
Kategori:Sampah Luar Jakarta

TNI BANDUNG (SINDO) – Kelanjutan rencana pengelolaan sampah Kota Bandung yang diusulkan di kawasan Batujajar,Kabupaten Bandung Barat, masih menunggu izin dari panglima TNI.

Wali Kota Bandung Dada Rosada mengatakan,kendati telah mendapat tawaran lahan seluas 100 hektare di Kawasan Batujajar dari PT Patriot Bandung Barat selaku investor, pemecahan masalah persampahan Kota Bandung masih harus melewati proses panjang. Pasalnya, lahan di Batujajar yang ditawarkan tersebut merupakan milik TNI. Karena itu, proses perizinan penggunaan lahan tersebut masih sangat panjang.

”Tanahnya kan kepunyaan TNI,jadi keputusannya juga tergantung Panglima TNI. Kalau diizinkan dan boleh dipakai, ya akan dipakai, tapi kalau tidak bisa, ya tidak akan dipakai,”papar Dada di sela serah terima jabatan Komandan Kodim 0618/Bandung di Makodim 0618/Bandung, Jalan Gudang Utara, Kota Bandung,kemarin.

Menurutnya, sejauh ini pemkot belum memutuskan apakah akan menggunakan lahan yang ditawarkan investor atau mengikuti usulan dari Pemprov Jabar. Pemprov sendiri berencana mengoperasikan TPA Legoknangka di Kampung Lengoknangka,Kampung Legoknangka, Desa Ciherang, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung. Dada mengakui bahwa Pemkot Bandung bersama Panglima Kodam III/Siliwangi mengharapkan ada pengelolaan sampah yang lebih baik.

Sehingga ke depannya, Kota Bandung tidak menjadi kota sampah. Terkait habisnya masa kerja sama antara Pemprov Jabar dan Perum Perhutani Unit III Jabar terkait pengelolaan sampah di TPA Sarimukti di Desa Cigeding,Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, yang berakhir pada 2010,menurutnya, harus segera diantisipasi dan dicari jalan keluar yang cepat.Dada mengatakan, usulan Pemprov Jabar yang sudah menyediakan lahan di Legoknangka merupakan salah satu jalan keluar dari permasalahan sampah di Bandung Raya.

”Itu kanusulan dari provinsi, buat kami,semua sama saja. Apa pun usulannya, kami sangat positif menanggapi.Yang terpenting untuk kita adalah sampah yang ada dapat dikelola dengan baik,”katanya. Dia mengakui, memecahkan masalah persampahan di Kota Bandung tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. ”Kita usahakan semua usulan yang masuk dapat diakomodasi dan dicari mana yang bagus serta paling mungkin dipakai.Semua tergantung bagaimana prosesnya nanti,”ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Risyad Qurnuen Aquary mengatakan, usulan penggunaan kawasan Batujajar merupakan wacana lama yang kini berkembang kembali. Kepastian bisa tidaknya lahan tersebut digunakan, bergantung keputusan pemerintah pusat dan Mabes TNI. ”Kalau kata pemerintah pusat lahan tersebut hanya untuk latihan,ya tidak boleh dipakai yang lain.Tapi jika memang diizinkan dipakai untuk kepentingan masyarakat, yakni untuk pembuangan sampah,yasilakan saja,”ujar Risyad di tempat sama.

Menurutnya, keputusan tersebut ada di tangan jajaran pimpinan TNI AD dan Mabes TNI. Jika penggunaan lahan di Batujajar sudah mendapat izin dari pemerintah pusat, pihaknya siap membantu penyiapan lahan.Perihal persyaratan yang akan diajukan dalam penggunaan lahan milik TNI,dia mengaku tidak mengetahui persis persyaratannya. ”Pasti ada persyaratan tersendiri yang dikeluarkan pemerintah daerah.

Contohnya, tidak mengganggu kepentingan masyarakat sekitar, terutama jalan yang dilewati.Maka kendaraan pengakut harus didesain agar tidak ada air yang menetes,” tuturnya. (wisnoe moerti)



Post Date : 13 Januari 2009