|
MAKASSAR -- Kendati petugas pemadam kebakaran Makassar terus melakukan penyemprotan terhadap lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Tamangapa yang terbakar, namun TPA tersebut belum bisa dikatakan aman. Pasalnya, TPA tersebut terus mengeluarkan asap sebagai dampak gas metan yang ada dalam tumpukan sampah tersebut. "Sudah sekitar 87 tangki air yang kita sudah semprotkan ke TPA. Memang ada kemajuan, tapi masih ada beberapa hektar yang masih terus terbakar dan mengeluarkan asap. Kami tak tahu langkah teknis selanjutnya. Yang jelas, kalau dari segi pemadaman, itu adalah tugas kami dan terus kita tingkatkan penyemprotannya," jelas Kepala Dinas Kebakaran Makassar, Aminullah Teng, Jumat, 2 September, kemarin. Berdasarkan pantauan Fajar, kemarin, TPA Tamangapa masih terus mengeluarkan asap. Hanya saja jauh lebih sedikit dibandingkan dua hari sebelumnya. Kendati ada imbauan dari beberapa pakar kesehatan bahwa dampak asap dari TPA tersebut bisa menimbulkan kanker darah, ISPA, radang tenggorokan dan sebagainya. Namun, di sekitar TPA Tamangapa tersebut masih tetap ramai, baik oleh warga yang memang tinggal di sekitar TPA tersebut, maupun pemulung. "Kami tidak takut. Kan dulu sudah terbakar kita masih aman-aman saja," ujar Dg Te'ne, salah seorang warga Kelurahan Tamangapa yang mengaku sudah 12 tahun tinggal di sekitar TPA tersebut. Sekadar diketahui, TPA Tamangapa sebelumnya pernah juga mengeluarkan asap sebagai dampak keluarnya gas metan dari dalam sampah pada 2002 lalu. Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi tersebut, pada sat itu juga tak ada korban karena asap. Pipa Asap Untuk mencegah hal ini terjadi lagi, Pemkot Makassar dalam waktu dekat ini akan memasang pipa di beberapa titik TPA tersebut sebagai cerobong pembuangan gas metan yang mengendap dalam tumpukan sampah tersebut. "Itu jangka panjang yang akan kita gunakan. Memasangkan pipa pada setiap titik di TPA, sehingga gas metan yang ada di dalam tanah, keluar sedikit demi sedikit lewat pipa," ungkap Sekkot Makassar, Supomo Guntur. Post Date : 03 September 2005 |