|
SUNGAILIAT Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah merupakan salah satu sumber timbulnya penyakit. Selain itu sampah TPA dapat pula mencemari air tanah dan sungai karena degradasi sampah berlangsung relatif lama. Kondisi ini harus segera diatasi sebab bila terlambat dapat mengancam kelangsungan hidup manusia. Harus ada solusi lain dengan menggunakan proses pengomposan. Hasilnya sangat baik sebab dari 100 ton sampah bisa menghasilkan kompos 40 ton. Sedangkan kalau di TPA hasilnya statis, kata Dr Darnoko dari CV Sinar Anugerah Abadi saat mempresentasikan sistem pengolahan sampah kota melalui pengomposan di Kantor Bupati Bangka, Kamis (20/7). Menurut Darnoko pengolahan sampah menggunakan kompos menghasilkan banyak keuntungan. Salah satu diantaranya kompos yang dihasilkan berkualitas tinggi dan seragam serta ramah lingkungan. Selain itu tidak butuh lahan luas dan tidak bau. Kalau pun bau itu berasal dari sampah yang baru datang. Kemudian waktu yang dibutuhkan pun relatif singkat, ujarnya. Darnoko mengingatkan, sampah tak bisa dikelola sembarangan. Sebab bila salah kelola sedikit saja dapat merugikan banyak pihak termasuk mempengaruhi citra pemerintah daerah. Di sisi lain Darnoko mengatakan, kuantitas sampah terus meningkat setiap hari. Menurut Darnoko tingginya volume sampah terjadi seiring meningkatnya jumlah penduduk. Kalau dengan menggunakan pengomposan volume itu dapat ditekan. Pengomposan itu adalah proses biologis yang terkontrol di mana berbagai jenis mikroba bahan organik stabil secara biologis, kata Darnoko. Sementara itu Plt Sekda Bangka, Imam Mardi Nugorho berharap sistem pengolahan sampah dengan menggunakan pengomposan itu dapat diaplikasikan di Kabupaten Bangka. Ini sangat baik untuk kita manfaatkan apalagi di tempat kita banyak limbah kelapa sawit, tandas Imam.(div) Post Date : 25 Juli 2006 |