TPA Sukawinatan Diperluas

Sumber:Koran Sindo - 11 November 2009
Kategori:Sampah Luar Jakarta

PALEMBANG(SI) – Lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan dipastikan bakal diperluas 10 ha lagi dalam waktu dekat.Kondisi ini dipicu melonjaknya volume sampah dalam Kota Palembang.

KEPALADinas Kebersihan dan Pemakaman (DKP) Kota Palembang Zulkifli Simin mengungkapkan, peningkatan volume sampah di Kota Palembang cenderung pesat, tiap harinya diperkirakan naik 500 meter kubik.Kondisi ini terpantau pascalebaran 1430 Hijriah. Rencana perluasan TPA itu,menurut Zulkifli, sudah disosialisasikan ke semua penduduk yang mendiami wilayah di sekitar TPA.

“Saat ini luasnya 25 ha.Memang belum sepenuhnya terisi baru sekitar 40%, tapi kita harus antisipasi duluan karena volume sampah meningkat tiga bulan terakhir,” ungkap dia seusai menghadiri pertemuan dengan Konsultan Jepang IGES di Kantor Wali Kota Palembang kemarin. Rencananya,sambung Zulkifli, proyek perluasan lahan ini akan dimasukkan dalam anggaran tahun 2010.

Upaya ini sekaligus menyiasati sulitnya mencari lahan kosong beberapa tahun mendatang. Menurut dia, saat ini besaran jumlah anggaran pembebasan lahan masih dalam tahap penggodokan. Dia menjelaskan, saat ini volume sampah naik menjadi 3.000 m3 per hari.Padahal,sebelumnya sampah dalam Kota Palembang yang dibuang ke TPA Sukawinatan hanya 2.500 m3.

Kenaikan ini dipicu pesatnya perkembangan dan penambahanjumlahpendudukdalamKota Palembang yang terjadi tiap tahun. “Setiap tahun naiknya 5–10%. Apalagi sekarang musim buah, volume sampah cepat sekali naik dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Soal pembebasan lahan, mudah-mudahan lancar karena wilayah itu tidak terlalu banyak didiami penduduk,”jelas dia.

Dia memastikan, TPA Karya Jaya akan tetap dioperasionalkan seperti sedia kala, meski TPA Sukawinatan diperluas.Pasalnya, saat ini DKP tengah menjajaki kerja sama dengan PT Gikoko Kogya Indonesia (GKI) yang membutuhkan jumlah sampah yang banyak yang akan diproses menjadi kompos. “Nah,sampah dari TPA Sukawinatan itu akan dialihkan ke TPA Karya Jaya untuk dikelola menjadi pupuk kompos,” ujarnya. Dia berharap paling lambat Desember 2009, proyek kerja sama tersebut sudah dijalankan sebelum batas akhir penggunaan anggaran.

Kerja Sama dengan Jepang


Asisten II Pemkot Palembang Afriadi S Busri mengatakan, pengelolaan sampah menjadi perhatian serius pemkot saat ini.Karena itu, bukan hanya GKI yang digandeng untuk bekerja sama. April 2010, pemkot juga bekerja sama dengan salah satu institut terkenal dari Jepang untuk menangani masalah sampah di Palembang.

“Bentuknya semacam pembinaan dan konsultasi, jadi masyarakat akan bisa membuat pupuk kompos sendiri dari sampah rumah tangga.Kerja sama dengan IGES ini sudah kita siapkan sejak enam bulan lalu. Kita bangga karena di Indonesia baru dua kota yang melakukan ini yakni, Palembang dan Surabaya,”katanya.

Sementara itu,Vicity Research Kitakyusku Office Naomi Hori mengatakan, Palembang sebagai kota besar memang sudah seharusnya punya pengelolaan sampah yang baik. Dengan konsultasi dan pembinaan membuat pupuk kompos, diharapkan sampah-sampah yang dihasilkan setiap hari bisa dimanfaatkan.

“Pembinaan yang akan kami lakukan pertama kali adalah ibuibu rumah tangga sampai mereka bisa membuat pupuk kompos sendiri. Dengan begitu,sampah-sampah yang dihasilkannya setiap hari bisa lebih bermanfaat,”pungkasnya. (komalasari)



Post Date : 11 November 2009