|
KEDIRI- Kalangan anggota DPRD Kabupaten Kediri langsung bereaksi melihat kondisi TPA Sekoto di Dusun Genukwatu Desa Sekoto Kecamatan Badas yang rusak parah. Karyono, anggota komisi C mengatakan perbaikan TPA Sekoto harus dilaksanakan secepatnya. Karena kondisi bangunan kolam pengolahan air lindi TPA Sekoto sudah rusak. Akibatnya, pengolahan sampah tidak maksimal. Hal ini akan menyebabkan masalah di masyarakat. "Lalat dan bau yang menyengat bisa mengganggu kesehatan," ujarnya. Karyono mengatakan meski jarak perkampungan dengan TPA Sekoto cukup jauh yaitu sekitar setengah kilometer tetapi jika lalat banyak mengerubuti sampah dan tinja. Bukan tidak mungkin lalat tersebut akan terbang ke perkampungan dan hinggap ke makanan. Sehingga menimbulkan penyakit di masyarakat. Politisi dari PDIP ini mengatakan pihaknya mengharapkan perbaikan TPA Sekoto bisa dilaksanakan secepatnya. Karena itu, pihaknya akan memperjuangkan agar anggaran perbaikan bisa masuk dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK). "Jika tidak bisa dianggarkan dalam PAK maka kami akan minta dimasukkan dalam APBD 2009," ujarnya. Sementara itu anggota komisi D Lutfi Mahmudiono mendukung jika pemkab mau mengajukan anggaran untuk perbaikan TPA Sekoto. "Kegunaan TPA itu untuk jangka panjang. Jadi anggaran untuk perbaikan itu tidak masalah," ujarnya. Lutfi mengatakan pengolahan sampah di TPA Sekoto harus dilakukan sebaik mungkin. Sehingga tidak sampai menimbulkan masalah di masyarakat. "Pengolahan limbah yang baik harus dilakukan di TPA Sekoto," tandasnya. Sementara itu Kabag Humas Pemkab Sigit Rahardjo mengatakan kalau pihaknya sudah punya rencana mengajukan anggaran perbaikan TPA Sekoto. "Rencananya anggaran perbaikan itu akan kami ajukan tahun depan," ujarnya. Sigit mengatakan untuk PAK nanti, pihaknya belum tahu apakah akan ada pos untuk perbaikan TPA Sekoto atau tidak. Karena itu pihaknya belum berpikir mengajukan perbaikan TPA Sekoto dalam PAK. Tentang pengolahan sampah yang menggunakan control landfill (bukan control land sill seperti berita kemarin, red), Sigit mengatakan sampai saat ini cara itu adalah yang dipilih. Karena untuk sanitary belum bisa dilaksanakan karena butuh dana yang besar. Mengenai perbaikan kolam-kolam di TPA Sekoto, Sigit mengatakan hal itu tidak mudah. Karena tanah di tempat itu merupakan tanah gerak. Sehingga bangunan mudah retak. Karena itulah, Pemkab berencana mencari lokasi TPA baru. Tujuannya, agar beban TPA Sekoto tidak terlalu berat. Karena dalam sehari TPA Sekoto yang luasnya sekitar 3,5 hektare menampung sekitar 230 meter kubik sampah. Sampah-sampah tersebut berasal dari 20 Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang berada di timur Sungai Brantas seperti Kecamatan Gampengrejo, Pare, Papar, Wates dan Gurah. "Kami masih cari lokasi yang pas," ujarnya. (tyo) Post Date : 17 September 2008 |