|
BANDUNG, (PR). Pascalongsor sampah Rabu (25/4), kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sarimukti, Kp. Gedig, Desa Sarimukti, Kec. Cipatat Kab. Bandung tak mengalami perubahan. Bahkan, Sabtu (28/4) akses menuju area manuver mobil sampah dan landasannya berubah menjadi kubangan lumpur. Anak Sungai Cipicung, yakni Kali Cipanawuan tertimbun sampah, Praktis pencemaran mengancam Waduk Cirata. Longsoran sampah yang berada di daerah aliran sungai (DAS) tersebut, menyebabkan sampah terus bergerak turun. Sekretaris Desa Sarimukti, Opan Sopandi menyatakan, aliran Kali Cipanawuan perlu direlokasi untuk mencegah turunnya sampah lebih banyak. Hujan terus-menerus menyebabkan sampah longsor. Kondisi ini, akan mencemari Waduk Cirata sebagai sumber air, ucapnya. Berdasarkan pantauan PR di TPA Sarimukti, tidak sedikit truk sampah kesulitan mengendalikan arah kendaraannya di jalur lumpur setebal 50 cm itu. Beberapa kendaraan yang dipaksakan melaju, akhirnya selip sehingga harus didorong menggunakan backhoe maupun buldozer. Batu kerikil sebanyak tiga truk yang diratakan di area tersebut, malah terus tertimbun lumpur. Labilnya tanah di area TPA Sarimukti juga mengakibatkan satu unit buldozer terperosok. Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan TPA Sarimukti, Riswandi mengatakan, sedikitnya 70 truk batu kerikil sudah diratakan di lokasi manuver mobil sampah. Namun, hal itu tak bertahan lama, hanya tiga hari. Itu pun kalau normal, ucap mahasiswa tingkat akhir Sekolah Tinggi Teknik Bandung (STTB) tersebut. Berbagai antisipasi, lanjut dia, dilakukan untuk mencegah longsor sampah susulan. Di antaranya membangun tanggul baru secara memanjang 50 m, pembuatan saluran drainase untuk mengalirkan genangan air, dan menutup sampah dengan tanah, katanya. Antisipasi lain yaitu memindahkan titik buang sampah. Saat ini, sedang disiapkan areal buang sampah yang baru, yakni sekitar 100 meter ke arah barat dari titik semula. Menurut Sekretaris Forum Masyarakat Peduli Sampah (Fompes) Sarimukti, Iwan Ridwan, faktor kelalaian pihak pengelola TPA Sarimukti merupakan penyebab utama musibah longsor sampah terjadi. Kami minta kepastian penataan kawasan TPA , tetapi belum juga terwujud, ujarnya. Iwan menekankan kepada pengelola TPA, jangan menunggu jatuhnya korban jiwa. Kami setuju Kota Bandung bersih, tapi jangan korbankan kami dengan menjadikan Sarimukti lautan sampah, ujarnya. (A-158) Post Date : 29 April 2007 |