YOGYAKARTA(SI) – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan Bantul yang menjadi pembuangan sampah untuk warga Kota Yogyakarta masih diperlukan untuk menampung sampah yang tidak bisa diolah.
Namun,untuk memperpanjang usia TPA Piyungan,Pemerintah Kota Yogyakarta berencana membangun delapan Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu (IPST). Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Suyana di Balai Kota kemarin mengatakan, pihaknya masih membutuhkan TPA Piyungan sehingga tidak ada rencana untuk menutupnya.
Jika memang ada wacana yang mengatakan akan ditutup, harus ada penggantinya terlebih dahulu. ”TPA Piyungan masih sangat bermanfaat untuk menampung sampah yang tidak bisa diolah meski nantinya Kota Yogyakarta memiliki delapan IPST. Sebenarnya, pengolahan sampah di TPA Piyungan bisa dilakukan dengan cara intensifikasi, yakni dengan menambang sampah dan ekstensifikasi dengan memperluas lahan TPA,”ujarnya.
Rencana pembangunan IPST dikarenakan memang kebutuhan pengolahan sampah yang sangat banyak dengan teknologi saat ini. TPA Piyungan nantinya dapat menampungsampahseperti stereofoam yang sampai sekarang belum ada teknologi yang bisa meleburkannya. ”Tujuan IPST sendiri dibangun untuk menekan jumlah sampah yang dibuang ke TPA Piyungan.
Rencana pembangunannya tergantung dengan kapasitas sampah yang dihasilkan oleh Kota Yogyakarta. Kami memang mengharapkan pengelolaan sampah terpusat di kawasan kota sendiri,”kata Suyana. Dia menambahkan, saat ini BLH sudah mulai menyosialisasikan manfaat IPST bagi masyarakat untuk rencana pembangunan IPST.
Pihaknya segera akan mengusahakan anggaran fisik IPST bisa masuk dalam perubahan anggaran dalam tahun 2010 ini. Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta Zuhrif Hudaya menuturkan, secara teknis TPA Piyungan diperkirakan hanya akan berumur hingga 2012.TPA sudah tidak mungkin lagi dapat menampung sampah warga Kota Yogyakarta jika volume sampahmasihtinggisepertisekarangini. (ratih keswara)
Post Date : 11 Juni 2010
|