TPA Piyungan Diperluas 12 Ha

Sumber:Koran Sindo - 07 Juni 2010
Kategori:Sampah Luar Jakarta

YOGYAKARTA(SI) – Tempat pembuangan akhir (TPA) Piyungan akan diperluas sekitar 12 hektare lagi.Nilai investasi untuk perluasan masih digodok dinas terkait.

Yang jelas saat ini,Pemrov DIY sudah memiliki master plan maupun detail engeneering design(DED). Diperkirakan, batasan teknis atau umur dari perluasan TPA Piyungan bisa mencapai 2025 mendatang. Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi dan Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY Gatot Saptadi mengatakan, perluasan TPA sebagai langkah antisipatif TPA Piyungan yang usianya hanya sampai 2012.

”Kapasitas TPA Piyungan ada batasnya. Saat ini masih 20%. Sebelum penuh, kita perluas lokasinya,” katanya kemarin. Menurut dia,perluasanya tidak jauh dari TPA Piyungan saat ini. ”Sebenarnya lokasinya nyambung dengan TPA Piyungan.Namun lokasi perluasannya ini masuk kecamatan Pleret, Bantul. Jadi bukan dipindah di Pleret. Saat ini sudah ada master plan dan DED-nya,” jelasnya.

Gatot menambahkan, lokasi perluasan terletak lereng yang merupakan tanah tidak produktif. Luasnya ada 105 kapling.Namun, sebanyak 104 kapling diklaim milik masyarakat, dan 1 kapling seluas 5 hektare milik kas desa.] Menurut dia, dalam master plan lokasi perluasan TP mencapai 19,5 hektare.Namun,yang dibebaskan hanya 12 hektare,sama seperti luasan TPA Piyungan saat ini.

”Batasan teknisnya sampai tahun 2025 mendatang,”imbuhnya. Menurut Gatot, pengelolaan sampah itu intinya bukan dengan sistem angkut lalu buang.Akan tetapi, pada saat di sumber produksi (rumah tangga), sampah harus dikurangi atau sampah yang ada di penduduk diolah dulu,misalnya direcycle (didaur ulang), di-reuse (dimanfaatkan kembali). ”Jadi yang diangkut tidak sebanyak sampah yang di masyarakat. Kalau seperti itu (angkut lalu buang) yacepat penuh,” urainya.

Dia menambahkan, Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY juga terlibat dalam metode daur ulang sampah. Saat ini, kata dia, BLH juga aktif menyosialisasikan, agar sampah itu mempunyai nilai ekonomis. ”Misalnya sampah plastik dirangkai menjadi tas, sampah organik diolah menjaid kompos, kan lebih ekonomis toh. Makanya kita intensif sosialisasi kepada masyarakat, kita bina mereka untuk mengolah sampah,”jelasnya.

Kabid Pengembangan Kapasitas BLH DIY, Kuncoro Hadipurwoko mengatakan,TPA Piyungan seluas 92.660 meter persegi itu kini hanya memiliki volume sisa sebesar 723.706 meter kubik. Sampah yang dibuang atau masuk ke TPA tersebut rata-rata 400 ton per hari. Total daya tampung TPA Piyungan sendiri mencapai 1.776.224 meter kubik.

Ketua Komisi C DPRD DIY Sukamto mengatakan, penanganan sampah di wilayah DIY khususnya Yogyakarta, Sleman dan Bantul menjadi prioritas.Alasannya,jumlah penduduk semakin banyak sehingga sampah yang dihasilkan juga semakin banyak, sementara TPA yang ada saat ini terbatas. ”Kita dorong supaya perluasan sampah di TPA Piyungan segera tewujud. Ini menjadiagendaprioritas,”tegasnya. (ridwan anshori)



Post Date : 07 Juni 2010