|
Bandung, Kompas - Sampai sekarang masih ada potensi longsor di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Leuwigajah, Kota Cimahi, Jawa Barat. Potensi ini dilihat dari hasil foto udara yang dilakukan beberapa hari lalu oleh Tim Satuan Tugas ITB Peduli Leuwigajah dan Bandung Raya. Demikian dijelaskan Prof Dr Ir Enri Damanhuri, salah seorang peneliti dari Satgas ITB Peduli Leuwigajah dan Bandung Raya, sekaligus Ketua Kelompok Keahlian, Pengelolaan Sampah dan Bahan Berbahaya dan Beracun, Institut Teknologi Bandung, Selasa (1/3). "Lihat, dari foto ini sudah tampak ada rekahan di bagian barat dengan panjang sekitar 20 meter," papar Enri sambil menunjukkan foto. Rekahan tersebut berada di puncak gunung sampah sebelah barat, dekat dengan Gunung Pasir Panji. Gunungan sampah sebelumnya berada di lembah antara Gunung Pasir Panji dan Gunung Kunci. Rekahan ini akan berpotensi menghasilkan longsor susulan jika hujan deras turun. "Namun, besarnya longsor sepertinya tidak akan melebihi longsor yang terjadi Senin lalu," ungkap Enri. Hal ini disebabkan sampah sudah tidak lagi menggunung, namun sudah mulai merata. Dilihat dari foto udara TPA Leuwigajah setelah longsor, kemungkinan longsor yang diakibatkan rekahan akan melimpah ke daerah sebelah barat, atau sekitar Kampung Cilimus yang menjadi lokasi bencana. Karena itu, sebaiknya tidak ada orang di sekitar daerah itu. Bangun tanggul Enri menyarankan, sebaiknya pemerintah segera melakukan usaha antisipasi longsor susulan. Salah satunya dengan membangun tanggul sederhana yang dipancangkan berjejer dan berlapis untuk memerangkap gerakan longsor. Selain itu, mengingat keadaannya darurat, tiang pancang tidak perlu dibuat dari beton, tetapi konstruksi lain yang berbiaya murah. Menurut Enri, TPA Leuwigajah tetap perlu ditata kembali sekalipun tidak akan digunakan lagi. Penataan dilakukan dengan membuat terasering limpahan sampah. Kemudian menutup dengan tanah liat yang dipadatkan dan diberi tanggul di tiap ujung terasering. Pada ujung terasering juga dibuatkan kolam oksidasi untuk menetralkan licid atau air sampah. Sampah Leuwigajah yang sebagian sudah berusia sekitar 20 tahun itu dinilai sudah bagus untuk dijadikan kompos. Caranya, dengan memanfaatkan lahan TPA Leuwigajah menjadi pabrik kompos. (y09) Post Date : 02 Maret 2005 |