|
LAMONGAN - Piala Adipura terancam lepas dari Kota Lamongan. Sebab kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Kota Soto tersebut cukup kumuh. Wakil Bupati Lamongan, Tsalits Fahami bersama Sekkab Fadeli melakukan sidak ke TPA tersebut kemarin. Kondisi kumuh di TPA tersebut terlihat pada jalan masuk tepat dipintu masuk TPA tersebut dalam kondisi berlumpur. Keadaan itu membuat Tsalits terlihat kecewa. "Kalau kondisinya seperti ini, tim penilai Adipura sampai pintu gerbang pasti akan langsung balik, tidak mau masuk ke dalam," tandas Tsalits. Dalam kesempatan itu Tsalits langsung memerintahkan Kasubdin kebersihan dan pertamanan Dinas PU Cipta Karya, Maksum yang mendampinginya untuk serius memperbaiki kondisi TPA tersebut. "Kalau begini, harus sering disidak agar ada perbaikan," tukasnya. Tsalits menjelaskan, perbaikan lingkungan TPA tersebut sangat mendesak dilakukan karena berdasarkan penilaian adipura yang dilakukan tim Adipura pusat, nilai terkecil untuk Kota Lamongan ada pada TPA. "Karena nilai untuk TPA kecil, sudah seharusnya cepat ditingkatkan," tuturnya. Seperti diberitakan, kota Lamongan berpeluang meraih Piala Adipura kembali pada tahun ini. Sebab pada penilaian tahap pertama (P-1), Kota Soto tersebut meraih nilai tertinggi katagori kota kecil se-Jawa dengan nilai 75,57. Data tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Limbah B3 pada Kementrian Lingkungan Hidup, Setyo Winarso saat melakukan pemaparan hasil P-1 Adipura di ruang Sasana Nayaka Pemkab Lamongan beberapa waktu lalu. Untuk semua katagori (kota kecil, sedang, besar), dari 114 kota yang dinilai, Kota Lamongan menempati ranking kedua di bawah Kota Lumajang. Namun masalah kebersihan dan keteduhan, khususnya untuk TPA yang harus lebih ditingkatkan agar Kota Lamongan tetap meraih Adipura seperti tahun lalu.(feb)
Post Date : 01 Maret 2008 |