|
BANDUNG, (PR).Masa pakai TPA Jelekong Kab. Bandung akan berakhir dalam dua bulan ke depan dan kemungkinan besar akan diperpanjang. Sementara, bakal lokasi TPA Citatah masih dalam tahap penjajakan meskipun Pemerintah Kabupaten Bandung sudah memberikan sinyal persetujuan. Untuk TPA Citatah, kita masih menunggu. Dua minggu lagi investor Cina akan datang ke sini untuk penjajakan lokasi. Alhamdulillah pihak Kab. Bandung juga sudah memberikan sinyal positif atas rencana pembangunan TPA tersebut. Kalau Pemkab sudah setuju, masyarakat setuju dan dari aspek lingkungan sudah tidak masalah, mudah-mudahan TPA itu jadi, ujar Wali Kota Bandung, Dada Rosada, Selasa (15/11). Sementara itu, menurut wali kota, pemkot kemungkinan besar akan mengajukan perpanjangan waktu kepada Pemkab Bandung untuk pemakaian TPA Jelekong, sambil menunggu penyelesaian TPA Citatah. TPA Citatah akan kita arahkan untuk pengolahan sampah menjadi energi listrik, jadi seluruh prosesnya akan didanai pengembang. Tapi kan pengolahan semacam itu tidak bisa cepat, jadi sementara tetap menggunakan sanitary landfill sebelum dilakukan pengolahan sampah menjadi energi listrik, tambahnya. Kesepahaman PD Kebersihan Kota Bandung pada 21 September 2005 membuat nota kesepahaman dengan PT Bandung Raya Indah Lestari (PT BRIL) untuk melakukan pengolahan sampah menjadi energi listrik. Dari 7.500 m3 sampah Kota Bandung diperkirakan dapat menghasilkan 24 megawatt energi listrik. Adapun lahan seluas 10 hektare di Citatah Kab. Bandung mulai dilirik Pemkot Bandung pascalongsornya TPA Leuwigajah. Lahan tersebut dinilai cukup ideal untuk TPA baru, meskipun jaraknya cukup jauh yakni 30 km dari Kota Bandung. Saat ini, PD Kebersihan masih mengurus sejumlah persyaratan termasuk pengkajian geologi, hidrogeologi, transportasi, dan sosial ekonomi. Namun, seluruh pengkajian tersebut memerlukan biaya besar. Sementara itu, Kabag. Humas dan Hukum PD Kebersihan Sefrianus Yosef mengatakan, TPA Jelekong paling lama bisa digunakan sampai akhir tahun ini. Di lokasi tersebut sudah tidak mungkin lagi dilakukan perluasan ataupun penggalian untuk menampung volume sampah. Jelekong sudah tidak mungkin lagi diperluas. Kecuali kalau kita memapas bukit yang ada. Tapi itu kan tidak mungkin apalagi biayanya pasti sangat besar, ujarnya. Penumpukan sampah Yosef mengakui, pasca -Lebaran masih terjadi penumpukan sampah di 10 TPS terutama di wilayah Bandung Tengah. Saat ini terus dilakukan pengangkutan secara bertahap untuk mengurangi volume sampah yang menumpuk di TPS. Secara volume, sampah juga tampaknya bertambah karena saat libur Idulfitri orang cenderung konsumtif. Selain itu, penumpukan juga terjadi karena kendala transportasi akibat perbaikan jalan Bojongsoang terjadi kemacetan panjang sehingga truk kami terpaksa mengurangi rit, ujarnya. Satu truk PD Kebersihan yang biasanya dapat melakukan pengangkutan 3-4 rit/hari, kini menjadi hanya 1-2 rit/hari. Adapun penumpukan sampah di 10 TPS diperkirakan mencapai 1.500 m3. Saat ini, menurut Yosef, ada 182 TPS ideal dari 240-an TPS yang ada. Yang dimaksud TPS ideal yakni dapat menampung sekurangnya dua kontainer sampah. (A-131) Post Date : 16 November 2005 |