|
PURWOKERTO - Volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Gunung Tugel, Purwokerto Selatan, sudah sangat besar. Diperkirakan, beberapa tahun lagi tempat pembuangan sampah itu bakal penuh. Untuk memperlama pemakaian fasilitas itu, sampah yang jadi kompos dikeruk dan digunakan sebagai pupuk. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas, Iskandar Arifin, kemarin. Setelah dikeruk, kata dia, tempat yang kosong bisa dipakai lagi untuk menimbun limbah. Tanpa upaya itu, TPA seluas 5 ha tersebut tak bisa dipakai dalam jangka waktu lama. Namun butuh investor yang mau menanamkan modal mengelola sampah menjadi pupuk. ''Tanah dikeruk lalu disaring untuk memisahkan plastik dari kompos.'' Fasilitas itu dibagi menjadi beberapa blok. Blok 1 sekarang tak dipakai karena sudah penuh. Sampah di blok itu sudah sangat lama, lebih dari lima tahun, sudah menjadi kompos. Kompos itu dikeruk, setelah kosong dipakai lagi. Begitu seterusnya. Dinas itu juga akan memperlebar TPA. Karena itu Iskandar berharap sekitar Gunung Tugel tetap menjadi kawasan pertanian, bukan permukiman. Kawasan itu lebih tepat untuk pertanian dan perkebunan karena kebanyakan lahan miring. Pemindahan sangat sulit karena tak gampang mencari lahan pengganti. Apalagi soal pembebasan tanahnya. Jika problemnya hanya tanah, mudah diatasi. Namun yang jauh lebih rumit adalah persoalan sosial. Belum tentu warga sekitar lokasi menyetujui. Tahun ini, dinas itu akan merenovasi TPA yang menampung sampah dari Kota Purwokerto tersebut. Saluran air yang tertutup akan diperbaiki lagi. (bd-53) Post Date : 18 Juli 2005 |