TPA Ciwareng Ditutup

Sumber:Kompas- 13 Desember 2005
Kategori:Sampah Luar Jakarta
Purwakarta, Kompas - Pada akhir Desember ini, Tempat Pembuangan Akhir Sampah atau TPA Ciwareng di Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta, akan ditutup. Pembuangan akhir sampah akan dialihkan ke TPA baru di Kampung Cikolotok, Desa Margasari, Kecamatan Pasawahan.

Kalau tidak ada halangan, penutupan dan pengalihan ke lokasi baru bisa dilakukan akhir Desember ini. Tapi, hujan yang sering turun sekarang ini mengganggu proses pembangunan di TPA baru, ujar Setiawan Udi, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Purwakarta, saat ditemui di kantornya, Senin (12/12).

Setiawan Udi menambahkan, jalan sepanjang sembilan kilometer menuju TPA Cikolotok telah dibangun. Sosialisasi telah dilaksanakan, dan masyarakat di sepanjang jalur menuju lokasi menerima dengan beberapa kompensasi, seperti perbaikan jalan desa dan penerangan. Namun, jalan di sekitar lokasi serta bangunan tempat pengolah sampah belum selesai.

Awal tahun 2006 sudah mulai bisa digunakan untuk membuang, tapi fasilitas baru selesai di- bangun sekitar awal 2007, ujarnya. Masalahnya, dana pembangunan baru dikucurkan sekitar bulan November lalu.

TPA Ciwareng sudah sejak beberapa bulan lalu dinilai tidak layak pakai. Selain tumpukan sampah telah menggunung setinggi 25 meter, di lahan TPA seluas 1,2 hektar itu sudah tak tersisa tanah kosong secuil pun. Bahkan, air lindi juga mengalir ke sawah-sawah di sekitar TPA yang telah digunakan sekitar 25 tahun itu.

TPA Ciwareng sebenarnya masih bisa dipakai, tapi secara estetika sudah tidak memungkinkan, tambah Rachmat Gurnita, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah.

Mengenai beberapa sawah yang terkena air lindi dan lahan warga yang longsor akibat tekanan dari tumpukan sampah, lanjutnya, kerugian warga akan diganti.

Sistem yang diterapkan di TPA baru, lanjut Rachmat, adalah sistem sanitary landfill, bukan open dumping seperti di TPA Ciwareng. Dengan sistem itu, dalam jangka panjang tidak akan ada masalah yang timbul, seperti menggunungnya sampah.

Masalah perkotaan

Soal bagaimana mengelola sampah perkotaan selalu menjadi perkara yang memusingkan pengelola kota itu sendiri.

Contoh gamblang yang ada saat ini adalah bagaimana Kota Bandung memerlukan bantuan Pemerintah Kabupaten Bandung untuk menempatkan sampah warga Bandung ke wilayah itu.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tampak adanya kesan keputusasaan Pemerintah Kota Bandung melalui permohonan Wali kota Dada Rosada kepada Bupati Bandung Obar Sobarna soal tempat pembuangan akhir sampah ini.

Contoh lain yang patut disimak adalah bagaimana Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso juga masih terus berupaya meminta Pemerintah Kabupaten Bekasi agar bisa merelakan sedikit lahannya untuk tempat sampah.

Masalah yang menjadi bahan pemikiran lanjutan adalah sistem apa yang dipakai. Apakah penumpukan sampah atau pembakaran. Belum lagi menentukan siapa pihak penanam modal yang ingin ikut mengelola sampah perkotaan ini. (d08)



Post Date : 13 Desember 2005