TASIKMALAYA(SI) – Pemerintah Kota Tasikmalaya membutuhkan sedikitnya 35 truk lagi untuk mengangkut sekitar 1.300 m3 sampah yang setiap harinya dihasilkan, baik dari rumah tangga ataupun pasar.
Armada pengangkut sampah sekitar 25 truk yang ada saat ini sudah tidak memadai, bahkan ada yang sudah rusak.Meski begitu, pemkot tidak mungkin mengalokasikan pembelian truk ini dalam APBD 2009 karena pembahasannya sudah lewat. ”Karena itu,sudah saatnya masyarakat melakukan pengolahan sampah sendiri terutama sampah rumah tangga yang sifatnya mudah membusuk.
Sementara, sisanya sampah plastik dan sebagainya yang tidak mudah busuk tetap diangkut ke TPA Ciangir di Kecamatan Tamansari,” kata Wakil Wali Kota Tasikmalaya Dede Sudrajat kepada Seputar Indonesia kemarin. Dia menjelaskan, daya tampung TPA Ciangir sangat terbatas karena volume sampah per harinya sudah tidak bisa dikontrol lagi.
Limbah pasar dan sampah rumah tangga menyumbang cukup banyak sampah ke TPA tersebut. Masyarakat pun diminta mengolah sampah organik yang manfaatnya bisa dirasakan untuk kesuburan lingkungan. ”Soal kekurangan armada pengangkut sampah, kami akan mencoba mengalokasikannya di APBD mendatang,” ungkap Dede.
Sementara itu, Ketua Komunitas Peduli Lingkungan (Kopling) Ucu Anwar mendesak Pemkot Tasikmalaya menyediakan bak sampah di sejumlah pusat keramaian untuk memilah sampah organik dan nonorganik. Hal ini akan mempermudah petugas pengangkut sampah saat memilah sampah-sampah sebelum dibuang ke TPA Ciangir.
Di TPA ini banyak sampah plastik yang juga telah dimanfaatkan pemulung. ”Sebenarnya hal ini sudah banyak dilakukan di beberapa daerah, tapi untuk Kota Tasikmalaya sampai saat ini belum melakukannya entah dengan alasan apa.Yang saya khawatirkan, daya tampung TPA Ciangir kian menyempit.
Kenyataannya, tidak ada pengolahan sampah secara terpadu di sana. Ini merupakan tanggung jawab bersama karena persoalan sampah berdampak sangat luas,” papar Ucu. Dia menerangkan, persoalan sampah di TPA Ciangir akan berdampak besar hingga menimbulkan berbagai aksi penolakan seperti terjadi di beberapa daerah lain. (nanang kuswara)
Post Date : 27 April 2009
|
