|
BANDUNG, (PR).-Evakuasi sampah besar-besaran di Kota Bandung yang dicanangkan Wagub Jabar, Jumat (1/4) lalu, ternyata masih terbentur belum siapnya TPA-TPA yang akan digunakan untuk menampungnya. Kendati demikian, Wali Kota Bandung Dada Rosada menegaskan, sebelum digelar KAA, sampah-sampah di jalur yang akan dilalui rombongan delegasi KAA akan terangkut semua. Saat ditemui di TPA Cicabe, Minggu (3/4), Dada Rosada mengatakan, kendala yang saat ini dihadapi Pemkot Bandung dalam penanggulangan sampah adalah belum siapnya beberapa TPA, seperti TPA Cicabe. Untuk itu, pemerintah harus melakukan penataan terlebih dahulu, agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan warga sekitar. "Mudah-mudahan kegiatan penataan jalan masuk dan lapangan penimbunan sampah ini bisa selesai dalam dua hari ini," ujar Dada. Dikatakannya, kapasitas TPA Cicabe sebesar 45.000 m3. Sementara angkutan truk yang sampah maksimal sebanyak 150 rit/hari dengan kapasitas 10 m3/truk. Dengan mengaktifkan TPA Cicabe, Pasir Impun dan Jelekong, diharapkan 112.000 m3 sampah yang ada di Bandung dapat dievakuasi. Lebih lanjut Dada mengatakan, sebenarnya sarana pengangkutan sampah dari TPS-TPS sudah disiapkan melalui kerja sama dengan pihak swasta. Dijelaskannya, kerja sama dengan pihak swasta dilakukan karena truk sampah yang dimiliki Pemkot Bandung sangat terbatas. Namun, walaupun sudah dilakukan kerja sama, sampah belum bisa diangkut secara maksimal, karena TPA tidak siap. Dana belum turun Menyinggung rencana bantuan Pemprov Jabar sebesar Rp 1,2 miliar untuk penanganan sampah, Dada mengatakan, hingga saat ini dana tersebut belum turun. Seperti diberitakan, Pemprov Jabar menjanjikan memberikan bantuan sebesar 30% dari kebutuhan dana penanggulangan sampah menjelang KAA yang sebesar Rp 4,3 miliar. Dana tersebut rencananya dialirkan untuk penanganan infrastruktur TPA. Sebelum mengungjungi TPA Cicabe, wali kota beserta rombongan memantau beberapa TPS yang ada di Kota Bandung seperti TPS Supadio di Jln. Aruna, TPS di Jln. Pagarsih serta TPS di Jln. Taman Cibeunying. Hingga saat ini di TPS-TPS itu masih menumpuk ribuan meter kubik sampah, bahkan menutupi badan jalan. Wali kota mengimbau agar sampah di TPS-TPS tidak dibakar karena akan menyulitkan saat dievakuasi. Setelah mengunjungi TPA Cicabe, wali kota juga mengunjungi TPA Pasir Impun dan Jelekong. Di tempat-tempat itu Dada berdialog dengan para petugas dan pemulung. Di TPA Jelekong, wali kota juga menawarkan untuk membangun rumah-rumah bedeng bagi pemulung agar tertib dan rapi. Para pemulung di tempat itu menyatakan dukungannya terhadap tawaran tersebut. Sementara itu, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Bandung, Taufik Rahman mengimbau warga Kota Bandung agar tidak beraktivitas dulu di Tegallega. Pasalnya, di taman tersebut sedang dilakukan penataan dan penanaman pohon. Taufik mengatakan, jumlah tanaman yang ditanam di taman Tegallega sebanyak 4.800-5.000 pohon. Jumlah itu termasuk 120 pohon yang akan dipasangi papan nama delegasi KAA. Jenis-jenis tanaman itu terdiri dari enam jenis pohon asal Afrika dan 19 jenis pohon asal Asia. Disebutkan pula, Tegallega seharusnya dipasangi lampu high mass, agar memberikan penerangan yang maksimal. Di Tegallega idealnya terpasang 6-8 lampu high mass. Namun, hal tersebut belum bisa dilaksanakan karena terbentur masalah biaya. "Satu lampu high mass beserta infrastrukturnya bisa menghabiskan dana Rp 200 juta," ujarnya. (A-132)*** Post Date : 04 April 2005 |