|
BANDUNG, (PR). Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Babakan di Desa Babakan, Kec. Arjasari dan TPA Pasirbuluh di Kec. Parongpong milik Kab. Bandung tengah, dipersiapkan untuk menerima sampah dari Kota Bandung dan Cimahi. Untuk itu, Pemkab Bandung akan melakukan penyemprotan di TPA Pasirbuluh. Sedangkan kapasitas TPA Babakan bisa ditambah. "Di Babakan, jika biasanya hanya menampung 50 truk sampah/hari bisa ditingkatkan sampai 75 truk," ujar Bupati Bandung, H. Obar Sobarna dalam konferensi persnya di Soreang, Jumat (19/5). Alternatif tempat pembuangan sampah yang paling mungkin, lanjut Obar, memang mengoptimalkan TPA-TPA yang sudah ada di wilayahnya. Sedangkan upaya meyakinkan warga sekitar TPA Jelekong milik Kota Bandung, masih dilakukan hingga saat ini. "Malam ini (Jumat, 19/5), saya akan bertemu langsung dengan warga yang tidak setuju," katanya. Selain itu, Obar mengatakan ada beberapa pemilik tanah yang menawarkan diri agar lahannya dijadikan tempat pembuangan sampah sementara, di antaranya di Desa Patrol, Kec. Soreang, Kab. Bandung, yang diperkirakan bisa menampung 500 truk sampah. Semua itu dipersiapkan untuk jangka waktu dua bulan mendatang, sambil menunggu pembangunan infrastruktur jalan masuk menuju calon TPA Legok Nangka di Kec. Nagreg, Kab. Bandung. "Untuk membangun jalan itu, butuh waktu satu sampai 1,5 bulan, biayanya Rp 1 miliar berasal dari investor," katanya. Kekakuan administratif Sementara itu, Ketua DPRD Kab. Bandung Agus Yasmin menilai, mekanisme penanganan sampah selama ini kaku secara administrasi. Selain itu, aspek ekonomi dan birokratisnya terlalu kentara. "Tolong kesampingkan dulu aspek ekonomi dan birokrasinya, yang penting ada persetujuan masyarakatnya," ujar Ketua DPRD Kab. Bandung Agus Yasmin, di Soreang. Selain itu, Agus mengatakan, untuk penanganan darurat sampah, tidak perlu terlalu kaku memahami rencana tata ruang dan wilayah (RTRW). "Kalau perlu, DPRD akan membuat pengumuman kepada masyarakat, barang siapa yang bersedia lahannya jadi TPS sementara, dalam satu dua hari ini (timbunan sampah) bisa dibuang," tuturnya. Menurut dia, selama ini terlalu banyak orang berkomentar, sehingga mempersulit pengambilan keputusan. Ia mengimbau agar para pejabat melepaskan dulu kepentingan-kepentingan yang tidak berkaitan langsung dengan kepentingan masyarakat. Dikawal Kodam Terkait rencana pengakutan sampah ke Pasir Banjing mulai Sabtu (20/5) ini, Pemkot Bandung meminta pengawalan Kodam III/Siliwangi. Pengawalan diperlukan untuk mengantisipasi penghadangan yang dilakukan oleh kelompok tertentu yang menolak. "Kodam mendukung hasil rapat. Alasannya, kalau dijegal, bisa jadi mobilnya dirusak oleh masyarakat yang tidak setuju. Kalau rusak kan, itu kekayaan negara. Itu kan punya rakyat. Yang rugi kan rakyat juga," kata Wali Kota Bandung, Dada Rosada, seusai rapat kerja dengan Gubernur Jabar tentang penanganan sampah, di Jln. Diponegoro Bandung, Jumat (19/5). Pangdam III/Siliwangi, Sriyanto menyatakan akan mendukung pengangkutan sampah di Kota Bandung dan Cimahi. Bahkan, jika dibutuhkan, mereka siap menerjunkan anggotanya berikut dengan sarana angkutnya. (A-136) Post Date : 20 Mei 2006 |