|
BANDUNG, (PR).- Jumlah tong sampah bagi pengguna jalan di sejumlah jalan protokol di Kota Bandung masih sangat minim. Selain pengadaan tong sampah yang dilakukan secara bertahap, faktor ulah tangan jahil oknum pengguna jalan juga diakui membuat usia pakai tong sampah di Kota Bandung berkurang. Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung Cece Iskandar ketika ditemui di Balaikota Bandung, Senin (25/10), mengatakan, idealnya terdapat sepasang tong sampah yang diperuntukkan bagi sampah organik dan nonorganik setiap 75 meter jalan protokol di Kota Bandung. "Sekarang kan tidak demikian. Selain keterbatasan anggaran, ulah iseng oknum warga juga ikut memperpendek usia pakai," ucap Cece. Cece mengatakan, mayoritas tong sampah yang menjadi korban tangan jahil oknum warga biasanya berupa drum. "Sekitar 10 persen tong sampah yang ada di Kota Bandung menjadi korban tangan jahil," ujarnya. Cece menuturkan, pihaknya pernah memasang delapan unit drum tong sampah di Jln. Brigjen Katamso secara bersamaan. Akan tetapi, beberapa hari kemudian, seluruhnya hilang akibat pencurian. "Hal sama juga terjadi di jalan sekitar Gedung Sate dan Jln. Braga," ujarnya. Selain itu, tong sampah bagi pengguna jalan yang dekat dengan permukiman juga sering kali digunakan untuk membuang sampah rumah tangga. "Untuk peruntukan tong sampah di jalan protokol, banyak juga ditemukan sampah dari pedagang atau sampah rumah tangga. Hal itu membuat kami meningkatkan pengangkutan, dari yang seharusnya tiga hari sekali menjadi setiap hari," kata Cece. Bertambah 300 pasang Dalam kurun waktu tiga bulan ini, PD Dinas Kebersihan Kota Bandung akan menambah tiga ratus pasang tong sampah di pusat kota dan sejumlah jalan protokol di Kota Bandung. "Bulan ini, ada seratus pasang tong berkapasitas 60 liter yang dipasang di beberapa ruas jalan protokol di Kota Bandung, hingga akhir tahun akan ada penambahan dua ratus tong sampah lagi," kata Cece. Dana yang dialokasikan untuk penambahan tong sampah tersebut yaitu Rp 300 juta. "Jadi untuk setiap pasang tong sampah dananya sekitar satu juta rupiah. Agak mahal, tetapi memang berdasarkan hasil evaluasi bahan plastik dan bentuk tong sampah yang kami buat memiliki usia pakai yang lebih panjang," ucapnya. (A-175) Post Date : 26 Oktober 2010 |