|
BANDUNG (SINDO) – Penolakan terhadap keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) Gedebage semakin gencar dilakukan warga perumahan Griya Cempaka Arum (GCA). Kali ini warga menolak PLTS dengan cara mengolah sampah rumah tangga secara mandiri. Setelah gencar menolak dengan cara-cara frontal hingga menempuh jalur hukum, kini warga memilih menolak dengan cara yang lebih halus dan elegan. Kelompok masyarakat di RW 07 GCA, Kelurahan Cimencrang, Kecamatan Gedebage, bermaksud menunjukkan kepada Pemkot Bandung bahwa masyarakat tidak memerlukan PLTSa karena bisa mengolah sampah rumah tangganya sendiri. Ketua Forum Kader Lingkungan (Fokal) Rena menegaskan, hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya menolak keberadaan PLTS di kawasan perumahan tersebut, sekaligus memperbaiki kualitas lingkungan.“ Pembangunan PLTS justru akan semakin merusak lingkungan dan berdampak negatif.Kami ingin menunjukkan kepada pemerintah bahwa tidak perlu ada PLTS,”ujar Rena. Dia mengatakan, saat pemerintah mengancam dan tidak memperbolehkan truk pengangkut sampah milik PD Kebersihan masuk ke perumahan pada 2007 lalu,warga sepakat memulai mengolah sampah secara mandiri. Dari sekitar 800–1.000 KK di GCA, sudah 200 KK yang menerapkan sistem pengolahan sampah mandiri. Aksi mereka ini mendapat dukungan dari Dinas Cipta Karya dan Permukiman Jabar yang memberikan bantuan berupa bangunan di dekat perumahan, 1 mesin pencacah kompos, 1 mesin pengayak kompos, dan 1 mesin pencacah plastik. (wisnoe moerti) Post Date : 27 November 2008 |