|
CIMAHI, (PR).- Secara umum, keberadaan toilet di sekolah-sekolah di Indonesia, khususnya di sekolah dasar (SD), belum memadai, baik dari kualitas maupun kuantitasnya. Padahal, toilet merupakan sarana penting dalam menunjang kesehatan di sekolah. Ketua Tim Penilai Lomba UKS Tingkat Nasional dr. Widaninggar Widjajanti, M.Ed. mengemukakan hal itu di sela-sela acara Penilaian Lomba UKS Tingkat Nasional, di SD Plus Nurul Aulia, Jln. Sukarasa No. 8, Citeureup, Cimahi, Rabu (21/5). Sebelumnya, tim penilai bertemu Wali Kota Cimahi H.M. Itoc Tochija, di Aula Gedung A Perkantoran Pemkot Cimahi, Jln. Rd. Demang Hardjakusumah, Cihanjuang. Saat penilaian lapangan, tim penilai didampingi Wakil Wali Kota Cimahi H. Eddy Rachmat, Plt. Sekda H. Encep Saepulloh. Mereka diterima Kepala SD Plus Nurul Aulia Dhini Tianova. Menurut Wida, seharusnya perbandingan toilet wanita di sekolah itu 1 toilet: 25 siswa, sedangkan untuk laki-laki 1 toilet: 40 siswa. "Kalau sudah mencapai angka itu, artinya sekolah sehat sudah paripurna," ucapnya. Wakili Jabar Pada lomba itu, SD Plus Nurul Aulia Kota Cimahi terpilih mewakili Jawa Barat untuk mengikuti lomba Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Tingkat Nasional. Sekolah itu berkompetisi dengan SD-SD seluruh Indonesia untuk meraih enam besar penghargaan tingkat nasional. Wida mendorong pemerintah daerah untuk membina program UKS di sekolah, termasuk menata toilet di sekolah-sekolah. Melalui lomba UKS, pemda diharapkan lebih memerhatikan program UKS sehingga tumbuh sekolah sehat di Indonesia, diikuti hidup bersih dan sehat setiap siswanya. (A-136) Post Date : 22 Mei 2008 |