Toilet di Kelas Masih Dibahas

Sumber:Koran Sindo - 01 Juli 2010
Kategori:Sanitasi

MEDAN (SI) – Dinas Pendidikan (Disdik) tengah membahas penempatan toilet dan wastafel di dalam kelas,terutama di sekolah dasar,di Kota Medan.Kebijakan ini untuk membiasakan hidup bersih sejak dini.

”Program ini dilaksanakan tahun depan.Tujuannya untuk membiasakan hidup bersih kepada siswa dan membiasakannya sejak dini,” tutur Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kota Medan Hasan Basri di Medan kemarin. Namun, masih ada sejumlah pertimbangan yang dibahas terkait rencana ini, di antaranya penempatan toilet di dalam kelas yang dikhawatirkan mengganggu kegiatan belajar mengajar.

”Pemasangan wastafel dalam kelas mungkin, tapi toilet belum pasti, masih dibahas. Ditakutkan mengganggu belajar karena aromanya, becek, dan lain-lain,” paparnya. Dia memastikan pembenahan toilet memang akan dilakukan karena banyak yang tidak maksimal saat ini.Tujuannya untuk menciptakan hidup sehat di lingkungan sekolah.”Pembenahan toilet pasti dilakukan agar lebih maksimal. Lingkungan sekolah harus sehat,” ungkapnya.

Hasan memaparkan, mereka akan memaksimalkan sanitasi di 14 sekolah dasar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2010. Sekolah mana saja sedang dibahas, begitu juga dengan anggarannya belum diketahui.”Kami akan benahi lingkungannya, pemasangan pagar dan taman sekolah,biar terlihat lebih asri lagi. Sekolah mana saja sedang dibahas,belum bisa dipastikan, termasuk besar anggarannya,” pungkasnya.

Sementara itu,Kepala Bappeda Kota Medan Syaiful Bahri menyatakan, di satu sisi penempatan toilet di dalam kelas ada manfaatnya. Guru lebih mudah mengawasi dan membantu siswa membuang air kecil dan menyiram lebih banyak air. ”Siswa kelas satu sekolah dasar dibiasakan sejak kecil cara hidup sehat.Dengan begitu,dia tidak akan buang air kecil sembarangan, dibantu kalau tidak sampai ke WC dan lainnya.Semua itu tergantung menjaganya.

Takutnya semakin jauh ditempatkan semakin sulit mengawasinya,”ungkapnya. Dia memaparkan, selama ini banyak siswa kelas satu sampai kelas tiga sekolah dasar, buang air kecil sembarangan, baik di halaman sekolah maupun tempat lain, karena jauhnya toilet. Tentunya, bila di dalam kelas, dia akan terbantu dan mengetahui cara menjaga kesehatan lingkungan dan hidup sehat,”tuturnya.

Sementara itu, Ketua Fraksi PKS DPRD Medan Muslim Maksum sependapat dengan Kadis Pendidikan Kota Medan Hasan Basri. Dia menambahkan, penempatan toilet dalam kelas tidak tepat karena dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar. ”Terlalu berisiko. Bagaimana pula kalau muridnya tiba-tiba buang air besar,aroma yang dikeluarkan terlalu menyengat, merusak konsentrasi siswa. Guru juga tidak konsentrasi mengajar.Lebih baik ditempatkan di luar kelas,”paparnya.

Apabila tujuannya ingin mendidik dan mengawasi, dia menambahkan, semua itu bergantung gurunya. Apabila terlalu sulit mengawas,toilet dapat didesain sebaik mungkin agar mudah terlihat, terjangkau, dan tidak mengganggu. ”Ditempatkan saja di tempat yang mudah terpantau dan tidak mengganggu.Semua itu bergantung niat,”tandasnya. (reza shahab)



Post Date : 01 Juli 2010