|
KALAU pada tahun lalu, kita masih bisa bernapas lega karena curah hujan tidak terlalu tinggi dan tidak separah tahun-tahun sebelumnya. Itu karena hujan yang turun cukup terbagi. Tahun ini, seperti diprediksi pihak Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), sifat curah hujan justru agak berbeda. Dari curah hujan Januari lalu yang sedikit, diperkirakan akan terjadi akumulasi energi hujan yang akan ditumpahkan pada hari-hari di bulan Februari ini. Artinya, ancamannya akan lebih besar pada bulan ini. Karena itu, kita tidak boleh sedikit pun lengah. Atau sebaliknya, jangan pula bahkan panik ketika banjir benar-benar terjadi. Untuk itu, kita mesti tahu apa yang harus kita lakukan. Berikut ini adalah petunjuk-petunjuk yang bisa menjadi pedoman untuk mengantisipasi situasi banjir: 1. Sebelum Banjir Di Tingkat Warga: * Bersama aparat terkait dan pengurus RT/RW terdekat bersihkan lingkungan sekitar Anda, terutama saluran air atau selokan dari timbunan sampah. * Tentukan lokasi posko banjir yang tepat untuk mengungsi lengkap dengan fasilitas dapur umum dan MCK, berikut pasokan air bersih melalui koordinasi dengan aparat terkait, bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda. * Bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda segera bentuk tim penanggulangan banjir di tingkat warga, seperti pengangkatan penanggung jawab posko banjir. * Koordinasikan melalui RT/RW, dewan kelurahan setempat, dan LSM untuk pengadaan tali, tambang, perahu karet, dan pelampung guna evakuasi. * Pastikan pula peralatan komunikasi telah siap pakai, guna memudahkan mencari informasi, meminta bantuan atau melakukan konfirmasi. Di Tingkat Keluarga: * Simak informasi terkini melalui TV, radio, atau peringatan tim warga tentang curah hujan dan posisi air pada pintu air. * Lengkapi dengan peralatan keselamatan seperti radio baterai, senter, korek gas, dan lilin, selimut, tikar jas hujan, ban karet bila ada. * Siapkan bahan makanan mudah saji seperti mi instan, ikan asin, beras, makanan bayi, gula, kopi, teh, dan persediaan air bersih. * Siapkan obat-obatan darurat seperti oralit, antidiare, antiinfluenza. * Amankan dokumen penting seperti akta kelahiran, kartu keluarga, buku tabungan, sertifikat, dan benda-benda berharga lainnya dari jangkauan air dan tangan jahil. 2. Saat Banjir * Bersama warga dan aparat terkait, lakukan evakuasi dini melalui rute aman, menuju posko banjir yang telah ditentukan. Utamakan orang tua, wanita, dan anak-anak terlebih dahulu. * Melalui aparat terkait, karang taruna, tim relawan sampaikan data akurat para korban banjir guna memudahkan penyaluran sumbangan. * Saling menjaga keamanan terhadap barang-barang sesama korban banjir. * Pantau informasi melalui radio, atau lakukan komunikasi dengan para petugas setempat. 3. Setelah Banjir Surut * Bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda, periksa kondisi bangunan rumah dan lingkungan sekitar, pastikan jaringan listrik dan saluran gas benar-benar mati. * Melalui upaya gotong-royong, bersihkan segala perabotan yang terendam guna mengurangi kemungkinan terjadinya jamur. Jika perlu, gunakan desinfektan atau karbol. * Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa yang mungkin berlindung selama banjir, seperti ular, lipan, atau binatang penyebar penyakit seperti tikus, kecoa, lalat, dan nyamuk. * Pastikan rumah benar-benar bersih dari timbunan kotoran atau sampah yang menjadi sumber bibit penyakit. * Bagi masing-masing keluarga, cegah penularan penyakit dengan segera membawa anggota keluarga yang sakit ke pos kesehatan atau puskesmas terdekat. * Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan. 4. Bagi Pemilik Kendaraan * Kenali jenis dan karakter mobil/motor yang Anda gunakan. * Perhatikan tinggi genangan air yang akan diterobos, bila melewati setengah ban sebaiknya Anda hindari. * Cari dataran yang lebih tinggi. * Saat menerjang banjir, matikan pendingin atau AC mobil. * Bila terpaksa menerjang genangan air yang cukup tinggi, usahakan berada di belakang mobil yang lebih besar, karena mereka membelah air, sehingga genangan air tidak terlalu dalam. * Berjalanlah pada kecepatan rendah, dan stabil untuk menghindari masuknya air dari knalpot. * Setelah melewati banjir, terlebih dahulu cek rem kendaraan Anda, dengan cara menginjak pedal rem selama kurang lebih dua sampai tiga detik dengan kondisi mobil tetap berjalan. Lakukan sampai rem bekerja normal. Saat Banjir Surut * Anda disarankan untuk tidak langsung menghidupkan dan menjalankan mobil atau motor. * Secepat mungkin keringkan mobil atau motor Anda, agar komponennya tidak terlalu lama bersentuhan dengan air. * Bila mobil atau motor Anda diasuransikan, laporkan segera kondisinya setelah terendam banjir. Catat kedalaman air yang membanjiri mobil atau motor. Data ini sangat membantu mekanik atau montir untuk mengevaluasi dan mengambil langkah-langkah perbaikan kerusakan yang terjadi. * Bila tidak diasuransikan, Anda dapat mulai menguras air radiator berikut tabung cadangannya. * Ganti saringan udara karburator dengan yang baru (kering). * Bersihkan semua konektor kabel, termasuk kabel busi dari air, dengan memanfaatkan tiupan kompresor. Jika tidak ada, gunakan lap kering. * Keringkan busi dan tutup distributor. * Dalam posisi mesin mati, mainkan tuas atau pedal kopling dan tongkat persneling berulang-ulang. * Barulah Anda boleh menghidupkan mesin, tetapi jangan langsung digas. Diamkan hingga temperatur mesin mulai menghangat. DAFTAR NOMOR TELEPON PENTING: 1. Satkorlak Pengendalian Banjir: Provinsi DKI : 382-3413 Wilayah Jakarta Pusat : 384-3066 Wilayah Jakarta Timur : 4870-2443 Wilayah Jakarta Selatan : 739-6321 Wilayah Jakarta Utara : 490-152 Wilayah Jakarta Barat : 582-1725, 582-1765 2. Pelayanan Kesehatan : 3483-5118 (posko hunting) 3. Pelayanan PLN : 123 4. Dinas Bintal Kesos (Bantuan Logistik) : 426-4675 5. Pelayanan Kebakaran : 113 6. Ambulans DKI : 118 Post Date : 11 Februari 2004 |