Tingkat Kebocoran Air Dikurangi

Sumber:Koran Sindo - 25 juli 2011
Kategori:Air Minum

JAKARTA – PT Pam Lyonnaise Jaya (Palyja) bertekad mengurangi kebocoran air hingga 30%. Saat ini tingkat kebocoran air baru mencapai 41,3%. Pada 1998 tingkat kebocoran air sekitar 60%.

Untuk merealisasikan target tersebut,Palyja melakukan berbagai inovasi dengan teknologi yang memadai misalnya melakukan deteksi dengan gas helium. Selain mampu mendeteksi kebocoran di bawah tanah, sistem tersebut juga membantu meningkatkan penanggulangan kebocoran secara signifikan.

Wakil Presiden Direktur Palyja Herawaty Prasetyo menuturkan, pihaknya akan terus melakukan upaya peningkatan kualitas pelayanan terhadap pelanggan. Salah satunya dengan menekan angka kebocoran air hingga berkisar pada angka 30%. Dia mengakui selama ini pelayanan belum bisa maksimal akibat kebocoran air.

“Selain diakibatkan dari kebocoran biasa, juga diakibatkan kebocoran komersial (pencurian),” kata Herawaty dalam Press Gathering di Bogor akhir pekan lalu. Pada 2007 terdapat 3,739 kasus pencurian air. Setelah dikelola Palyja,angka tersebut mengalami penurunan menjadi 2,789 kasus.

“Kasus pemakaian air secara ilegal biasanya terjadi di daerah permukiman padat, dengan kualitas air tanah yang jelek atau di permukiman liar,”ungkapnya. Faktor biaya operasional pengelolaan air bersih juga menjadi satu kendala dalam memaksimalkan pelayanan terhadap pelanggan.

Palyja harus bekerja keras untuk tetap melayani pelanggan dengan baik. “Sejak 2007 belum ada kenaikan tarif air,”ujarnya. Kondisi tersebut diperparah dengan pasokan air baku yang diperoleh Palyja dari Jati Luhur hanya 62%,dan sisanya didapat dari Tangerang.

Jumlah pasokan tersebut harus memenuhi kebutuhan 420.000 pelanggan. “Untuk yang Tangerang kita beli air curah, dengan harga mencapai 2.200 per meter kubik. Sedangkan untuk tarif terendah yang kita terapkan 1.050 per meter kubik,”tandasnya.

Ketua Umum Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia Hadi Syaiful menuturkan, kenaikan tarif merupakan hal yang penting untuk peningkatan pelayanan. Kerugian sebuah perusahaan rata-rata disebabkan dari kegagalan manajemen serta tarif yang dipatok terlalu rendah. solihin



Post Date : 25 Juli 2011