|
BANDUNG, (PR).-Tingkat pencemaran dan sedimentasi Sungai Cikapundung cukup tinggi sehingga sungai yang membelah Kota Bandung itu belum menjadi kebanggaan kota kembang. Pencemaran disebabkan perilaku tidak sadar lingkungan warga yang kerap membuang sampah dan limbah rumah tangga maupun industri ke sungai itu. Demikian dikemukakan Ketua Umum Gerakan Cikapundung Bersih (GCB), Tjetje Soebrata, dalam laporannya saat Gebyar GCB di pelataran parkir Cikapundung Timur, belakang PLN Distribusi Jawa Barat, Kota Bandung, Sabtu (25/8). Total panjang Sungai Cikapundung yang melintas Kota Bandung yakni 15,5 km. Namun, sekitar 10,57 km di pinggirannya dipadati bangunan permukiman yang membelakangi sungai, sehingga menyulitkan kami dalam melakukan pengawasan, kata Tjetje. Gebyar GCB melibatkan sedikitnya 2.270 orang terdiri atas 800 anggota TNI dari kesatuan Arhanud 3, Yonkav 4 Serbu, dan Kodim 0618/BS, 200 anggota Polri, 200 anggota ormas/OKP, 120 pegawai Pemkot Bandung dan aparat kewilayahan setempat, 350 orang dari LSM P3A Mitra Cai, serta 600 warga. Koordinator lapangan, Dandim 0618/BS Letkol TNI Art. Dwi Jati Utomo mengatakan, GCB dilakukan di 12 titik yang masing-masing dipimpin danramil setempat. Kami prihatin dengan kondisi Sungai Cikapundung. Oleh karena itu, kami mendukung setiap program Pemkot Bandung untuk meningkatkan kualitas sungai ini, katanya. Belum ada perubahan Sekda Kota Bandung Edi Siswadi, yang menyampaikan sambutan Wali Kota Dada Rosada, juga mengatakan, sejak digulirkan GCB beberapa tahun lalu, hingga sekarang belum ada perubahan signifikan. Kualitas air belum baik, volume sampah masih tinggi, bahkan sedimentasi pun belum terjadi penurunan meski sering dikeruk. Tjetje menyebutkan, sedimentasi di Cikapundung yang masih cukup tinggi diakibatkan bagian hilir berada di luar wilayah otoritas Pemkot Bandung tidak terjaga dengan baik. Sebagai upaya pemulihan kualitas air Cikapundung, saat ini Pemkot Bandung sedang menyiapkan penerapan trash rake atau jaring penangkap sampah dengan menggunakan metode bioremedisi, ujarnya. Penerapan trash rake merupakan program pemerintah pusat. Kota Bandung mendapat tiga trash rake. Kami rencanakan di titik Citepus, Curug Ece (Kordon), dan Cikapundung, kata Tjetje. (A-154) Post Date : 26 Agustus 2007 |