|
Balikpapan, Kompas - Sebanyak tiga warga Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (9/7), tewas terseret luapan Sungai Ampal dan tertimpa reruntuhan rumah ketika sebagian wilayah kota tersebut dilanda banjir. Kejadian serupa menimpa seorang warga Banggai, Sulawesi Tengah. Ketiga warga Balikpapan yang tewas tersebut adalah Yusuf (42), warga Gang Banjar, Jalan A Yani, Kecamatan Balikpapan Selatan; serta kakak beradik, Gerald (6) dan Natanael (10), anak Rotua Yohanes Hutagalung, warga Kelurahan Gunung Sari Hulu, Kecamatan Balikpapan Selatan. Beberapa warga setempat menuturkan, Yusuf tidak bisa diselamatkan karena terseret arus banjir yang deras di sungai yang terletak di belakang rumahnya. Adapun Gerald dan Natanael (10) ditemukan tewas karena tertimpa reruntuhan rumah yang terkena longsor. Ny Damaris (51), tetangga Hutagalung, menuturkan, gemuruh longsor yang menimpa rumah tetangganya tersebut terjadi dua kali. Pada longsor pertama, Hutagalung berhasil keluar dari rumah, tetapi tidak berhasil menyelamatkan kedua anaknya yang tengah menonton televisi dan rebahan. Pasalnya, longsoran yang kedua seketika datang dan menghancurkan seluruh bangunan rumah mereka. Warga yang berusaha membantu mengevakuasi kedua korban baru bisa mengeluarkan Gerald dari reruntuhan sekitar pukul 11.30. Tubuh Natanael pun baru bisa diangkat sejam kemudian. Kedua jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Balikapan, untuk divisum. Selain longsor, sejumlah rumah di kawasan kompleks Pertamina dan sekitar Stadion Sepak Bola Persiba juga rusak akibat atapnya beterbangan terhantam angin puting beliung. Banjir di daerah itu juga mengakibatkan sejumlah pertandingan dan pertemuan teknis dari cabang PON XVII Kaltim terganggu. Di antaranya di cabang golf yang semula pertandingannya direncanakan berlangsung pukul 07.00 justru mundur sampai pukul 12.00. ”Masalahnya bukan hanya lapangannya yang banjir lagi, tetapi sejumlah jalan di Balikpapan tergenang sehingga kami terpaksa harus bangun lebih pagi untuk ke venue golf ini,” tutur Ketua Umum Pengurus Daerah PGI DKI Jaya Hari Sanjoyo. Dari Sulteng dilaporkan, tiga kecamatan di Kabupaten Banggai atau 600 kilometer timur Kota Palu dilanda banjir sepanjang Rabu. Satu warga hanyut terbawa luapan air. Hingga semalam, korban yang diidentifikasi bernama Halim (39) itu belum ditemukan. Luapan air setinggi 1-2 meter juga menyebabkan dua jembatan rusak dan mengakibatkan jalur Palu-Luwuk terputus. Ketiga kecamatan yang dilanda banjir adalah Kecamatan Batui, Nuhon, dan Toili. Adapun jembatan yang putus berada di Kecamatan Nuhon dan Batui. Wakil Bupati Banggai Musdar M Amin yang dihubungi dari Palu mengatakan, petugas satuan koordinasi pelaksana penanggulangan bencana telah diterjunkan untuk mencari korban yang hanyut. ”Selain itu juga untuk membantu warga yang ada di lokasi. ”Belum ada warga yang mengungsi,” kata Musdar. (REN/FUL/NIC) Post Date : 10 Juli 2008 |