|
DEPOK, KOMPAS - Tiga situ di Depok saat ini kritis. Ketiga situ itu adalah Situ Rawabesar, Situ Bojongsari, dan Situ Citayam. Tahun ini, ketiga situ akan dinormalisasi, dikeruk, dan ditata agar kembali pada fungsi semula, termasuk di antaranya bersih dari permukiman. "Kritisnya ketiga situ di Kota Depok ini mengacu pada penelitian West Java Enviromental Management Program (WJEMP) yang dikendalikan Balai Pengelola Sumber Daya Air Ciliwung-Cisadane. Tiga situ tersebut harus segera dinormalisasi," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Depok Herman Hidayat, Selasa (27/3). WJEMP membuat peta yang menggambarkan kondisi ketiga situ yang kritis itu. Tahun ini, setiap situ mendapat anggaran normalisasi rata-rata Rp 5 miliar, belum termasuk bantuan pemerintah pusat untuk normalisasi situ dan sungai pascabanjir senilai Rp 17 miliar. Situ-situ dimaksud mengalami pendangkalan antara tiga dan lima meter sehingga harus dikeruk dengan kedalaman yang sama. Selain itu, banyak ditumbuhi eceng gondok serta muncul permukiman ilegal, seperti yang terdapat di Situ Rawabesar. Sesuai ketentuan, dalam jarak 50 meter, situ harus bebas dari apa pun. Sementara sungai besar 15 meter dan sungai kecil dalam radius lima meter. Di Situ Rawabesar, sedikitnya 400 keluarga mendiami permukiman ilegal dalam jarak yang dilarang. Bahkan, ada rumah yang sangat dekat dengan air danau. "Saya pun heran bagaimana rumah-rumah itu mendapat izin dibangun pada masa lalu," kata Herman Hidayat. Jumlah situ di Depok tercatat 26. Dari jumlah itu, 10 di antaranya harus dinormalisasi. (KSP) Post Date : 28 Maret 2007 |