|
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok belum memenuhi janjinya, untuk memindahkan tiga sekolah dasar negeri (SDN) yang berlokasi di dekat tempat pembuangan sampah sementara (TPSS) Pasar Cisalak, Depok. Dua bulan lalu Pemkot Depok berjanji dalam jangka waktu 60 hari akan memindahkan SDN Curug I, SDN Cisalak Pasar I dan SDN Cisalak Pasar III, Cisalak, Cimanggis ke lokasi lain yang tidak jauh dari lokasi sekarang. Dari pemantauan Media kemarin, masih terlihat asap mengepul dari TPSS Pasar Cisalak, karena sampah itu dibakar. Pembakaran sampah itu mengganggu kesehatan para murid dan guru tiga SDN, serta warga di sekitar TPSS itu. Sampah-sampah yang berada di TPSS berasal dari Pasar Cisalak dan warga sekitarnya. Sampah-sampah itu berupa tulang daging sapi, ikan, buah-buahan, sayuran busuk, dan lain sebagainya. Selain gangguan kesehatan, sampah TPSS Cisalak Pasar juga berdampak pada penurunan jumlah siswa baru di tiga SDN itu. Pada penerimaan siswa baru tahun ajaran 2004/2005, SDN Cisalak Pasar I hanya bisa menjaring 27 siswa untuk kelas I. Hal yang sama juga terjadi pada SDN Cisalak Pasar II dan SDN Pasar Cisalak III serta SDN Curug I. Menurut beberapa guru yang ditemui Media di tiga SDN itu, penurunan jumlah siswa baru tidak hanya terjadi sekarang, tetapi sudah berlangsung lama.Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Kabag Tapem) Kota Depok Said Cholid mengatakan, SDN Curug I dan SDN Cisalak Pasar I dan SDN Pasar Cisalak III tetap akan dipindahkan ke tempat lain. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian kapan ketiga SDN itu dipindahkan. Dia memperkirakan setelah perubahan anggaran APBD 2004, Agustus mendatang. Tetapi, jika usulan Pemkot Depok ditolak dewan, maka tiga SDN itu akan dipindahkan ke lokasi yang tidak jauh dari tempat semula. Sikap pemkot itu merupakan respons terhadap ancaman sejumlah guru tiga SDN di Kelurahan Pasar Cisalak, yang berencana melakukan aksi mogok mengajar, bila sekolah tersebut tidak dipindahkan. Mereka menilai Pemkot Depok membiarkan sampah menumpuk di sekitar lokasi (Media,1/6). Said Cholid menambahkan, pihaknya sudah mencari lahan pengganti tiga SDN itu seluas 2.000 meter persegi. Lokasinya tidak jauh dari SDN sekarang.Terkait dengan harga lahan, masih ada kesepakatan antara pemilik tanah dengan Pemkot Depok. Pemilik lahan menawarkan harga Rp250 ribu - Rp300 ribu per meter persegi atau sebesar Rp500 juta-Rp600 juta. "Harga Rp500 juta - Rp600 juta, tidak termasuk biaya pemindahan ketiga SDN yang diperkirakan ratusan juta," ujarnya. Sementara itu, Camat Cimanggis Rumanul Hidayat kepada Media kemarin, mengatakan lahan yang dicari masih di sekitar Kelurahan Pasar Cisalak, yang radiusnya 500 meter dari lokasi tiga SDN itu. Kepala Dinas Pendidikan Nasional Cabang Cimanggis Sri Ariyani Puja, ditanya berkaitan dengan belum dipindahkannya tiga SDN tersebut tidak berkomentar. "Tanya saja ke Rumanul Hidayat, Camat Cimanggis saja. Dia yang mengetahui pemindahan sekolah itu, " katanya singkat. Tetapi, ketika ditanya tentang pungutan penerimaan siswa baru kelas I SDN di Cimanggis, ia membenarkannya. Menurut dia, sejumlah SDN di Cimanggis memungut dana sumbangan pendidikan (DSP) yang jumlahnya bervariasi, mulai Rp250 ribu hingga Rp1,5 juta. "SDN 10 Tugu yang tertinggi pungutan DSP," ujarnya. Aryani juga membenarkan SDN di Cimanggis, pembahasan bayaran Badan Pembiayaan Penyelenggara Pendidikan (BP3) ditentukan dalam musyawarah orang tua dan komite sekolah. SDN Cisalak Pasar I, misalnya, telah memungut biaya BP3 dari siswa kelas I sebesar Rp15 ribu per orang naik menjadi Rp5 ribu dari Rp10 ribu tahun 2003. (KG/J-5) Post Date : 02 Agustus 2004 |