Tiga Rumah Kelongsoran, Dua Kampung Banjir

Sumber:Suara Merdeka, 03 November 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

KARANGANYAR - Warga Karanganyar diingatkan untuk waspada terhadap kemungkinan bencana yang terjadi sewaktu-waktu. Sebab intensitas hujan yang turun mendekati puncak pada Desember dan Januari ini, makin tinggi.
Saat hujan turun Sabtu sore sampai malam, tiga rumah di Dusun Banaran RT 01 RW 01, Desa Wukirsawit, Kecamatan Jatiyoso terkena longsor. Tebing di belakang rumah Sastro Sukardi dan Aris, ambrol merusakkan bagian belakang rumah.

’’Tiga kamar dan satu kandang serta dapur rusak berat. Seekor kambing dan puluhan ayam yang ada di kandang juga mati tertimbun tanah. Beruntung saat itu kamar kosong dan ada yang digunakan untuk ruang makan serta gudang, sehingga tidak ada korban jiwa,íí kata Daryanto, adik kandung Sastro Sukardi.
Hujan memang turun sangat deras mulai pukul 16.00 dan baru benar-benar berhenti pukul 22.00. Di awal-awal hujan malah disertai angin kencang dan petir menyambar sangat keras.

Sekitar pukul 17.30, ketika seluruh isi rumah berjumlah 8 orang berkumpul di bagian depan rumah, tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Tanah terasa bergoyang. ’’Ternyata talut untuk menahan tebing setinggi lima meter di belakang rumah ambrol menimpa rumah sepanjang 20 meter. Bagian belakang rusak semua. Untungnya kami semua ada di depan, sehingga tidak ada korban,’’ kata dia.

Adapun di rumah Aris yang juga di dusun yang sama, tebing di belakang rumah juga ambrol. Namun demikian longsoran tanah hanya merusakkan pintu  karena hanya sedikit yang longsor. Selain tanah longsor, dua kampung di Jaten, yakni kampung Jongkang dan Kuniran Permai juga kebanjiran.

Air dari sungai yang berhulu dari Kali Samin dan mengalir sampai Bengawan Solo, meluap. Akibatnya puluhan rumah warga terendam sampai setinggi paha.
’’Dua kampung itu memang langganan banjir. Setiap kali terjadi hujan deras lebih dari tiga jam, dipastikan kampung itu tergenang, sebab permukaan sungai meluber tidak tertampung. Namun demikian, begitu hujan berhenti, sejam kemudian biasanya air langsung surut,’’ kata Haryanto, salah seorang warga.

Banjir juga meluberkan air di Sungai Grompol, sehingga menggenangi jalan utama Karanganyar ñ Sragen selama sekitar dua jam. Genangan air setinggi sekitar satu meter mengakibatkan jalur utama itu terputus sekitar dua jam. Pada pukul 20.00 ñ 22.00.

’’Akibatnya kendaraan tidak bisa lewat, dan harus melalui jalur alternatif di Sidoharjo ke Gemolong terus Solo, atau dari Palur langsung ke Mojogedang, baru ke Sragen,’’ kata Aji Pratama Heru, kasi Penanggulangan Bencana Kesbanglinmas Karanganyar.

Dia mengingatkan ada enam kecamatan yang memiliki titik bencana hebat. Antara lain Jatiyoso, Tawangmangu, Kerjo, Jenawi, Mojogedang, dan Karangpandan.

’’Adapun untuk yang rawan banjir ada di Kebakkramat dan Gondangrejo. Tolong semua waspada. Kami terus melakukan koordinasi dengan petugas linmas dan aparat lainnya di seluruh wilayah.’’(an-67)



Post Date : 03 November 2008