|
GRESIK- Ternyata, dunia industri pun alergi pada sampah. Yang terjadi pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngipik di Kecamatan Kebomas ini salah satu buktinya. Lahan pembuangan sampah yang oleh pakar tata lingkungan dari ITS Johan Silas dinilai sangat bagus itu, keberadaannya disoal sejumlah perusahaan. Diantaranya PT Petrokimia Gresik, PT AJG (Aneka Jasa Grhadika) serta PT Petronika. Tiga perusahaan itu mengaku terganggu akan keberadaan TPA Ngipik yang masuk dalam Kawasan Industri PT Petrokimia Gresik ini. Bukan hanya masalah lalat yang menyebabkan perusahaan itu terusik. Juga, keengganan investor masuk ke kawasan industri tersebut setelah mengetahui ada pembuangan sampah. Sehingga, mereka meminta kepada Pemkab Gresik untuk merelokasi TPA seluas 6 hektare itu. Kemarin, Komisi C (bidang pembangunan) DPRD Gresik menggelar hearing tentang keberatan perusahaan kimia tersebut. Hadir diantaranya Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Tugas Husni Syarwanto, Kasubdin Pengendalian Dampak Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi (LHPE) Adiana Setiawati. Serta beberapa perwakilan dari perusahaan. Menurut Ketua Komisi C DPRD Gresik Syafiqi M. Zain, keberatan perusahaan bisa dimaklumi. Namun, kata Syafiqi, Pemkab Gresik tidak bisa serta merta menutup TPA tersebut. "Kalau TPA tersebut ditutup lalu sampah masyarakat akan dibuang kemana?" katanya dengan nada tanya. Karena itulah, anggota FKB ini meminta perusahaan bersabar sejenak. Menunggu Pemkab melakukan studi kelayakan untuk mencari lokasi yang baru. "Apalagi, kontrak sewa lahan Pemkab dengan PT Semen Gresik (pemilik lahan TPA tersebut) baru berakhir 2007 nanti," katanya. Untuk diketahui, TPA Ngipik dibangun pada 2002 lalu dengan masa sewa lahan selama 5 tahun. Di TPA ini sekitar 60-an kubik sampah dibuang. Dengan lahan seluas tersebut diperkirakan bisa bertahan hingga 10 tahun mendatang. Pakar tata kota dari ITS Johan Silas pernah menilai TPA ini sangat bagus, dan termasuk yang paling bagus di Jatim. Menurut Kasubdin Pengendalian Dampak Lingkungan LHPE Diana Setiawati, TPA Ngipik penyumbang nilai yang sangat besar sehingga Kota Pudak memperoleh piala Adipura beberapa waktu lalu. (yad) Post Date : 18 Juni 2005 |