|
KUDUS, KOMPAS - Tiga orang tewas akibat terseret banjir bandang yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Kudus dan Pati, Senin (20/3) siang. Lima buah rumah hanyut tak berbekas, termasuk lima ekor sapi dan 15 ekor kambing, serta sejumlah jembatan roboh. Mereka yang tewas adalah Suntono dan Sukamah dari Dukuh Semliro, Kabupaten Kudus, serta Zaini bin Zaidi, warga Desa Cibolek. Lalu lintas yang menghubungkan Kecamatan Margoyoso dengan Tayu, Kabupaten Pati, lewat barat maupun timur sempat terputus beberapa jam karena ketinggian air rata-rata mencapai di atas satu meter. Begitu pula hubungan lalu lintas antara Pati dan Grobogan lewat Jatipohon. Lebih dari 100 jiwa penduduk RT 03 Dukuh Semliro, Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, sampai kemarin malam masih terisolir akibat jembatan satu-satunya hanyut diterjang banjir bandang. Kemarin penduduk sudah mencoba membangun jembatan darurat. Hujan deras Banjir bandang itu terjadi karena sejak Minggu (19/3) sore hingga Senin pagi turun hujan deras tanpa henti, terutama di seputar Gunung Muria. Akibat hujan tersebut, sungai besar, sungai berukuran menengah, dan sungai kecil yang berhulu di seputar gunung ini semuanya meluap. Sekitar pukul 12.00, banjir bandang mulai menerpa perkampungan. Suntono beserta Sukamah (38), warga Dukuh Semliro, berusaha menyelamatkan ternak sapi dan kambing. Namun, hanya sebagian yang terselamatkan. Keduanya terpeleset, terjatuh, dan ditelan banjir bandang. Suntono beberapa jam kemudian ditemukan tewas, sedangkan Sukamah sampai berita dikirim kemarin malam belum ditemukan jasadnya. Selain itu, lima rumah milik Sulikan, Kemiran, Jayus, Kemisan, dan Semiran hanyut tak berbekas setelah dilanda arus air yang amat deras. Digelontor air Kondisi Desa Rahtawu yang berada di wilayah Pegunungan Rahtawu (sekitar 1.522 meter di atas permukaan laut) cukup mencekam karena digelontor air dari berbagai arah. Lokasi desa ini berada di cekungan yang dikepung beberapa daerah tinggi. Adapun banjir bandang yang melanda wilayah Kecamatan Tayu mengakibatkan tanggul Sungai Tayu di Desa Kaligondang, Tayu Wetan, bobol. Sementara puluhan jaring nelayan di Desa Puncel hanyut. Jembatan di dekat pabrik gula Pakis Baru juga jebol. Sementara itu, Zaini bin Zaidi (20), warga Desa Cibolek, Kecamatan Margoyoso, yang menderita epilepsi tidak tertolong lagi karena terseret banjir bandang sejauh tiga kilometer. Jenazahnya ditemukan di Desa Tunjungrejo. Lima orang rekannya yang saat itu bermain bersama korban di Sungai Cibolek bisa menyelamatkan diri. (SUP) Post Date : 21 Maret 2006 |