|
PEKALONGAN (SINDO) – Ratusan rumah warga di tiga kelurahan di Kota Pekalongan terendam rob. Tiga kelurahan yang terendam rob yakni Kelurahan Panjang Wetan, Panjang Baru, dan Krapyak.Ratusan rumah di tempat tersebut sebagian besar kemasukan air laut. Terutama yang berada di bibir pantai dan pinggir kali.Selain masuk ke permukiman, rob yang menggenangi permukiman sejak Sabtu (8/5) sore ini menyebabkan aktivitas warga nyaris lumpuh. Taryuni,35,warga Panjang Wetan, mengatakan, rob terjadi hampir setiap hari mulai sekitar pukul 14.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Jika air laut mulai merambah perkampungan, maka aktivitas warga menjadi sulit dan sebagian besar memilih tetap di dalam rumah. ’’Rob kadang sampai selutut orang dewasa. Kalau masuk dapur barang-barang jadi terapung dan tidak bisa memasak,’’ katanya,kemarin. Dijelaskan, gelombang pasang hampir setiap tahun terjadi. Bagi warga yang rumahnya di tengah perkampungan, rob masuk melalui selokan-selokan dan limpahan air dari Kali Loji. Dian, 29, warga Panjang Wetan menuturkan, tanggul Kali Loji sudah rusak lama dan belum ada perbaikan dari Pemkot Pekalongan. Pada waktu limbah batik dibuang ke kali tersebut, bahkan bercampur dengan rob sehingga penyakit mengancam warga. ’’Airnya jadi berwarna kemerah- merahan dan baunya tidak sedap,’’ ujarnya. Torikin,46,warga Panjang Baru menuturkan, ratusan rumah setiap sore pasti terendam rob. Menurutnya, warga seperti sudah terbiasa dengan kejadian itu karena sudah rutin setiap tahun terjadi. Bahkan beberapa rumah di lokasi tambak dekat pantai sekarang kosong karena ditinggal penghuninya. Akibat rob, rumah kosong yang terbuat dari anyaman bambu itu lantainya lembab dan becek. ’’Di Kelurahan Krapyak juga terkena rob,’’ tuturnya. Dari pantauan SINDO, selain merendam ratusan rumah, jalan perkampungan dan akses menuju Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan (PPNP) juga terendam rob. Meski ketinggian air rata-rata semata kaki,namun sejumlah pekerja di PPNP dan pengguna jalan lainnya banyak mengeluh karena terganggu.Terutama para sopir angkutan kota (angkot) yang merasa kesulitan menaikkan dan menurunkan penumpang. ’’Pelek roda kendaraan juga bisa cepat berkarat karena sering terkena air asin,’’ ujar Solikhin, 38,seorang sopir angkot. (m abduh) Post Date : 09 Juni 2008 |