Tiga Kecamatan Jadi Contoh Proyek Sanitasi

Sumber:Koran Tempo - 30 September 2010
Kategori:Sanitasi

MAKASSAR - Tiga kecamatan di Kota Makassar menjadi contoh proyek pembangunan air bersih dan sanitasi. Ketiga kecamatan tersebut adalah Ujung Tanah, Tallo, dan Makassar.

Berdasarkan survei lembaga Care Internasional Indonesia Makassar, 78,52 persen penduduk di tiga kecamatan tersebut memiliki sistem sanitasi jamban keluarga. Namun hanya 16,44 persen jamban tersebut dilengkapi dengan septic tank kedap air.

Karena itu, pada musim hujan, sebagian masyarakat di tiga kecamatan tersebut tidak dapat menggunakan jamban lantaran septic tank-nya penuh. "Pada musim hujan, sekitar 83,56 persen keluarga buang air besar di tempat terbuka," kata A.J. Sudarto dari Care Internasional Indonesia Makassar kemarin.

Sudarto menambahkan, kecamatan percontohan ini dibangunkan sarana sanitasi umum, seperti septic tank. "Kami mencoba memberikan sarana sanitasi umum dengan harapan masyarakat nantinya dapat membangun jamban di rumah masing-masing dan dilengkapi dengan septic tank," katanya.

Menurut Sudarto, tiga kecamatan yang terdiri atas 16 kelurahan itu masing-masing akan dibangunkan sistem sanitasi permanen. Setiap sanitasi diproyeksikan saban hari bisa difungsikan untuk 50 keluarga atau 250 jiwa. Masalah yang masih menghadang adalah ketersediaan air bersih.

Kepala Bidang Sosial dan Budaya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Makassar Nur Kamarul mengatakan untuk air bersih diupayakan teratasi pada Oktober mendatang. "Pemasangan salurannya telah selesai. Sekarang masih menunggu izin dari PDAM. Bulan depan rencananya sudah tersalurkan ke 16 sanitasi umum tersebut," katanya.

Camat Ujung Tanah Azis Hasan bergembira wilayahnya mendapat bantuan proyek sanitasi. Selama ini, kata dia, warganya suka buang air besar di pinggir laut. Dengan dibangunnya sanitasi, perilaku jorok penduduknya tersebut dapat teratasi.

Sebenarnya, menurut Azis, usaha untuk mendirikan jamban umum sudah ditempuh. Namun, lantaran kapasitasnya sangat kecil, yaitu 4 kamar, warga terpaksa antre jika hendak buang hajat. "Yang tak tahan memilih lari ke pinggir laut."

Begitu pula warga di Kecamatan Tallo. Menurut Sherly, fasilitator Kecamatan Makassar Green and Clean, faktor kesadaran warga yang kurang masih mewarnai kebiasaan buruk tersebut.

"Sejak diadakan pelatihan mengenai kesehatan, perilaku itu mulai berkurang. Yang masih suka ke pinggir laut dari kalangan anak-anak. Sedangkan orang tua sudah jarang buang air besar di kanal," ucapnya. KAMILIA



Post Date : 30 September 2010