Tiga Kabupaten Diterjang Banjir

Sumber:Koran Sindo - 02 November 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

PALOPO(SINDO) – Cuaca ekstrem dirasakan warga di Tana Luwu beberapa hari terakhir. Akibatnya tiga kabupaten,Luwu,Luwu Utara (Lutra),dan Luwu Timur (Lutim) dilanda banjir kemarin.

Banjir yang melanda tiga kabupaten itu, selain merendam ratusan rumah warga, juga menggenangi ribuan hektare lahan pertanian, perkebunan, dan tambak. Di Kabupaten Luwu, banjir menggenangi dua kecamatan, yakni Larompong Selatan dan Lamasi Timur. Berdasarkan informasi yang dihimpun, banjir terparah terjadi di Desa Tembo’E, di mana air sungai yang meluap bercampur lumpur yang mulai menggenangi permukiman penduduk hingga ketinggian air mencapai dua meter. “Air mulai meluap memasuki perumahan penduduk sekitar pukul 17.30 Wita dan ketinggian air mulai meninggi sekitar pukul 01.00 Wita, air baru surut pagi harinya,” kata Sekretaris Desa Tembo’E Herman Sukri kemarin.

Camat Larompong Selatan Achyar Kasim mengungkapkan, sampai saat ini kerugian belum dapat dipastikan secara jelas.Pasalnya, Pemkab Luwu baru mendata jumlah korban dan kerugian yang ditimbulkan. Di Lamasi Timur (Latim), banjir juga melanda daerah itu sekitar pukul 01.00 Wita. Banjir juga mengakibatkan akses jalan yang menghubungkan Desa Seriti dan To’Lemo terputus sehingga warga yang ada di Desa To’Lemo terisolir. Banjir terjadi karena air kiriman dari hulu tidak mampu ditampung Sungai Lamasi sehingga meluap ke badan jalan dan mengakibatkan akses transportasi yang menghubungkan dua desa lumpuh total.

Di Luwu Utara,banjir juga merendam empat desa di Kecamatan Mappedeceng, yakni Desa Tarra Tallu, Cendana Putih I, Cendana Putih II, dan Desa Kapidi. Camat Mappadeceng Jumail mengatakan, jumlah warga yang terendam rumahnya akibat bencana banjir kali ini mencapai 500 keluarga. “Puluhan hektare sawah dan perkebunan warga juga ikut terendam,” ujarnya. Selain Kecamatan Mappadeceng, banjir yang merendam Desa Beringin Jaya dan Lembang-lembang di Kecamatan Baebunta sejak beberapa pekan lalu, hingga kini dilaporkan belum surut.

Di Kabupaten Luwu Timur,banjir terjadi di dua desa yang terdapat di Kecamatan Wotu. Dua desa tersebut, yakni Desa Kalaena dan Desa Karambua.Ketinggian air di dua desa itu mencapai lutut orang dewasa. Bahkan hingga siang kemarin sekitar pukul 11.00 Wita, ketinggian air terus bertambah karena hujan yang masih terus mengguyur daerah tersebut. Dari data yang diperoleh, korban banjir di Desa Kalaena diketahui sebanyak 174 keluarga. Camat Wotu Kamal Rasyid menuturkan, pihaknya masih terus memantau banjir di wilayah tersebut.“ Kami juga mengimbau warga tetap waspada atas potensi terjadinya banjir susulan,”ujarnya. Di Kota Palopo, bencana longsor terancam terjadi di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat Palopo.

Bahkan karena intensitas hujan yang tinggi di daerah itu sejak beberapa pekan terakhir, sejumlah titik longsor kecil terlihat melanda daerah itu. Di km 10 jalur poros Palopo- Toraja Utara,sebagian badan jalan nyaris terputus akibat longsor. Separuh badan jalan ambles, bahkan pemerintah setempat memasang pembatas jalan agar jalur itu tidak dilewati kendaraan. (asdhar)



Post Date : 02 November 2010