|
CIMAHI, (PR).-Program revitalisasi TPA Leuwigajah diharapkan bisa segera direalisasikan sehingga bisa dimanfaatkan kembali sebagai tempat pembuangan dan pengelolaan sampah. Saat ini sudah ada tiga investor yang berminat, termasuk yang ditawarkan Bakorwil. Tapi kita masih menunggu keseriusan mereka, karena TPA sekarang bukan sekadar tempat membuang sampah seperti di masa lalu, ujar Wali Kota Cimahi Ir. H.M. Itoc Tochija, M.M. ketika ditemui PR, di acara Gerakan Cuci Tangan di Plasa Alun-alun Cimahi, Sabtu (12/5). Menurut Itoc, TPA Leuwigajah sudah siap untuk ditata karena sebagian besar tanah warga yang terkena longsoran sampah dan daerah di sekitarnya sudah dibebaskan. Yang tersisa, tinggal yang dimiliki delapan warga, itu pun terkait kelengkapan dan kejelasan surat-surat kepemilikan tanah. Mengenai kemungkinan penggunaan TPA Sarimukti tidak bisa diperpanjang lagi, Itoc mengatakan, Pemkot Cimahi tentu berusaha mencari lokasi alternatif lain di sekitar TPA Leuwigajah, sambil menunggu PLTSa di Gedebage selesai. Makin menumpuk Sementara itu, akibat tersendatnya pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti, Cipatat, Kab. Bandung, tumpukan sampah di sejumlah TPS semakin meninggi seperti yang terlihat di TPS Gumuruh, Cisaranten, Arcamanik, Peta, dan Pagarsih. Selain itu, akibat banyak warga yang membuang sampah di pinggir jalan, TPS liar kembali bermunculan. Pada umumnya TPS liar banyak ditemui di jalan utama masuk ke perumahan, seperti di Jln. Rumah Sakit (Ujungberung), Cipadung, Cilengkrang, Cisaranten, Jln. Kiaracondong (Jln. Ibrahim Adjie), Jln. Suci (Jln. P.H.H. Hasan Mustofa). Salah seorang petugas PD Kebersihan Kota Bandung, Nurdin, mengharapkan warga tidak saling menyalahkan. "Yang dibutuhkan saat ini adalah komitmen bersama untuk mengurangi produksi sampah dan cara membuang yang aman," ujarnya, saat ditemui "PR" di bekas TPA Pasirimpun yang kini jadi bengkel armada kebersihan. (A-136/A-87) Post Date : 13 Mei 2007 |