|
EMPAT LAWANG (SINDO) Hujan yang mengguyur Kab Empat Lawang membuat beberapa desa dan kecamatan tersebut terancam banjir. Seperti halnya yang terjadi di Kec Pasma Air Keruh. Bahkan, kemarin dikabarkan telah terjadi banjir serta satu jembatan di Kec Paiker putus, sehingga lalu lintas jalan terganggu. Camat Pasma Air keruh (Paiker) Sulni membantah adanya jembatan yang putus. Menurut dia, air sungai yang terus meluap membuat pangkal jembatan yang dimaksud terkikis dan dikhawatirkan putus. Dia juga menyampaikan, turunnya hujan yang terjadi beberapa hari ini memang membuat air Sungai Musi yang melintas di daerah tersebut menjadi keruh dan meluap sehingga mengancam tiga desa yang terletak di pinggiran sungai. Tiga desa yang rawan banjir, yakni Desa Padang Gelai, Muara rungga dan Padang Bindu. Namun, belum dikategorikan banjir,hanya luapan sungai dan tidak ada jembatan yang putus, kata Sulni. Dia menjelaskan, keberadaan tiga desa sama datarnya dengan permukaan air sungai, yang berjarak hanya 510 meter dari Sungai.Jika hujan hingga 2 jam lebih membuat sungai meluap, dan jika tidak cepat ditanggulangi akan menciptakan rumah warga roboh. Kita sudah melakukan usulan penanggulangan berupa pembangunan tembok penahan, sepanjang 2,5 km, tapi tidak mungkin direalisasikan secepat itu. Ada mekanisme dan sudah menjadi program usulan. Namun, tetap berharap dapat direalisasikan 2007 ini. Jika tidak dapat, dimuatkan anggarannya pada 2008 mendatang, katanya. Dia mengatakan, daerahnya telah mendapat tinjauan langsung dari Dinas PU Kab Empat Lawang. Usulan pembangunan penahan, kata dia, sudah diajukan pihaknya sejak dulu semasa masih tergabung pada kabupaten induk (Kab Lahat).Namun, kemungkinan dana yang cukup besar dan lokasi jangkauan daerah yang cukup luas, hingga kini belum juga terealisasi. Dengan terbentuknya Kab Empat Lawang kembali diusulkan langsung ke Dinas PU pusat yang insyaAllah akan segera direalisasikan,ungkapnya. Rudianto,salah seorang warga Parma Air Keruh yang juga merupakan Kabag Ekonomi dan Pembangunan Kab Empat Lawang kelihatan merasa terkejut ketika mendengar kabar desanya banjir, sehingga langsung menghubungi keluarga yang berada di desanya, yakni Padang Gelai. Bukan banjir cuma air meluap. Tidak ada korban dan air sungai memang sering mendadak meluap, terangnya. (hendri irawan) Post Date : 13 September 2007 |