Tiga Desa di Serang Dihantam Banjir Bandang

Sumber:Kompas - 27 Oktober 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Serang, Kompas - Banjir bandang melanda tiga desa di Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Selasa (26/10) siang. Sedikitnya delapan rumah warga rusak parah akibat terjangan arus banjir. Warga khawatir terjadi banjir bandang susulan karena diperkirakan hujan deras masih akan terjadi.

Informasi yang dihimpun, banjir bandang tersebut terjadi sekitar pukul 14.00. Sungai yang melintasi tiga desa itu, yakni Desa Sindang Mandi, Sindang Karya, dan Simping, meluap dan air langsung membanjiri permukiman warga. Lokasi ketiga desa itu tidak jauh dari pesisir Pantai Anyer.

Banjir terparah dialami warga Kampung Babakan, Kecamatan Sindang Mandi. Sebanyak delapan rumah warga yang rusak akibat banjir bandang ada di kampung itu, yakni milik Sahroni, Supi, Rofiin, Irfan, Fahmi, Rusman, Romli, dan Arifin.

Akibatnya, keluarga yang rumahnya rusak harus mengungsi di rumah tetangga dan kerabat. Dua warga yang rumahnya rusak, yakni Nasriah dan Marti, berkali-kali tidak sadarkan diri karena trauma dengan banjir yang datang mendadak tersebut.

Banjir bandang di Sindang Mandi dilaporkan juga merusak sedikitnya 10 hektar sawah yang umur tanaman padinya baru dua bulan.

”Kami berharap pemerintah secepatnya memberi bantuan berupa bahan pokok dan perbaikan rumah bagi warga yang terkena banjir,” kata Wakil Ketua I Forum Masyarakat Pedulu Sindang Mandi, Maskun.

Sementara itu, ruas jalan masuk menuju Kampung Palupoi, Desa Sindang Karya sempat tergenang air hingga sepinggang orang dewasa. Banjir bandang yang datang tiba-tiba tersebut baru surut 40 menit kemudian.

”Airnya datang tiba-tiba. Istri saya hanya sempat menyelamatkan barang berharga, seperti dokumen penting. Peralatan elektronik semua terendam,” kata Juju, seorang warga.

Kondisi sama dialami sekitar 50 kepala keluarga yang rumahnya berada tidak jauh dari tepian Sungai Cipaseh yang melintasi desa tersebut. ”Apabila ditotal dari tiga desa, rumah yang sempat tergenang akibat banjir bandang ini lebih dari 150 rumah,” kata Juju.

Menurut warga, pada saat kejadian banjir bandang, di daerah mereka hanya mendung dan mulai gerimis. Hujan deras terjadi di wilayah pegunungan di wilayah barat Serang yang merupakan daerah hulu dari sungai yang melintasi desa mereka.

Efek bendung

Penuturan prakirawan Stasiun Meteorologi Serang Eko Widyantoro, di daerah pegunungan, seperti wilayah barat dan selatan Banten, berpeluang terjadi efek bendung. Pada efek bendung, akibat kondisi yang bergunung-gunung, uap air dipaksa angin yang bertiup untuk naik ke atas sehingga mempercepat terbentuknya awan hujan.

”Saat ini hingga awal November nanti sebenarnya masih pancaroba dan baru memasuki musim hujan pada dekade (sepuluh hari) pertama November. Tetapi curah hujan, terutama di Banten sisi barat dan selatan yang bergunung-gunung, saat ini memang tinggi,” kata Eko.

Hingga Selasa petang, warga di Anyer yang rumahnya sempat tergenang banjir berusaha membersihkan lantai dan dinding rumah dari sisa-sisa lumpur. Sementara puluhan warga berjaga di sekitar sungai untuk memantau pergerakan tinggi air. Mereka khawatir terjadi air bandang susulan karena debit air sungai kembali meninggi.

Di beberapa kelokan sungai terlihat warga membersihkan alur sungai dari patahan pohon tumbang agar tidak menghalangi arus. Ruas jalan perkampungan di tiga desa yang dilanda banjir bandang terlihat masih berkubang lumpur sehingga pengguna jalan harus berhati-hati melintas supaya tidak tergelincir. (CAS)



Post Date : 27 Oktober 2010