BLORA - Sebagian besar warga Desa Jiken dan Desa Cabak, Kecamatan Jiken, serta Desa Gadu, Kecamatan Sambong, Blora kini tak perlu bersusah payah mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau.
Sebab, tiga desa tersebut telah memiliki sumber dan infrastruktur perpipaan yang mengalirkan air bersih ke rumah warga yang dibangun dalam Water and Sanitation Program.
Kemarin, program hasil kerja sama masyarakat dengan Mobil Cepu Limited (MCL) itu diresmikan oleh Bupati Blora RM Yudhi Sancoyo. Peresmian dan serah terima dipusatkan di perempatan Dusun Watulumbung, Desa Jiken.
Berdasarkan pengakuan warga, sumber yang air yang diambil dan disalurkan ke rumah-rumah itu tidak akan kering meski musim kemarau. ”Insya Allah, airnya tidak akan kering. Karena berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, air sumur di dekat sumber itu tidak habis ketika musim kemarau tiba,” papar Mustahar, ketua Kelompok Pengelola Air Bersih (KPAB) Sumber Tirta Makmur Jiken di sela-sela peresmian.
Dia menuturkan, selama ini ketika musim kemarau, warga di desanya kesulitan mendapatkan air bersih. Beberapa warga harus menempuh jarak lebih dari tiga kilometer untuk memperoleh air bersih di desa lain.
Kalaupun ada air bersih di Desa Jiken, menurut Mustahar, hanya cukup untuk sejumlah keluarga. Sumber air tersebut salah satunya berada di sumur Dusun Watulumbung yang mempunyai kedalaman delapan meter.
Karena itu, ucap Mustahar, ketika MCL yang juga anak perusahaan ExxonMobil datang dan hendak melaksanakan Water and Sanitation Program bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Farabi, warga Desa Jiken menyambutnya dengan gembira.
Warga membantu mencarikan sumber air yang potensial untuk dimanfaatkan. ”Setelah enam kali mengebor di tempat yang berbeda-beda, akhirnya didapatkan air bersih. Lokasinya di dekat sumur Dusun Watulumbung. Kedalaman sumur bor itu sekitar 132 meter.”
355 Keluarga
Menurutnya, air bersih yang keluar dari sumur bor cukup untuk konsumsi 355 keluarga dengan debit air tiga liter/detik. Berdasarkan hasil uji laboratorium, air tersebut juga layak dikonsumsi sebagai air bersih.
”Setelah ditampung di tower, air itu disalurkan ke rumah-rumah warga melalui pipa,” ujar Mustahar. Selain di Desa Jiken, sumber air dan infrastruktur yang dibangun melalui Water and Sanitation Program juga di Desa Cabak dan Desa Gadu.
Di kedua desa itu, debit air yang dihasilkan lima liter/detik. ”Warga yang menggunakan air bersih akan dipungut biaya untuk pengelolaan sarana yang telah dibangun,” kata Setyo P, ketua panitia peresmian. Development Manager MCL Arti Sudarsono mengemukakan, Water and Sanitation Program merupakan salah satu solusi mengatasi kesulitan warga mendapatkan air bersih.
Dia menekankan, program tersebut sesuai dengan pilar MCL dalam melaksanakan kegiatannya di Blora, yaitu kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi. Bupati RM Yudhi Sancoyo menyebutkan, desa di Blora yang warganya kesulitan mendapatkan air bersih saat musim kemarau, jumlahnya relatif banyak.
Dengan penyerahan hasil Water and Sanitation Program berarti mengurangi jumlah desa yang kesulitan memperoleh air bersih. ”Kami berharap, program ini dilaksanakan juga di desa-desa lainnya,” tambah dia. (H18-69)
Post Date : 27 Mei 2009
|