Tiga Daerah Krisis Air Bersih

Sumber:Koran Sindo - 08 Mei 2009
Kategori:Air Minum

SLAWI (SI) – Jaringan pipa air bersih milik  Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) Jateng di Desa  Dukuh Benda,Kecamatan Bumijawa,Kabupaten  Tegal,putus akibat bencana tanah bergerak yang  melanda desa itu.

Jaringan pipa air bersih itu menyuplai  tiga daerah,yakni Kabupaten/  Kota Tegal dan Brebes.Akibatnya,  puluhan ribu warga di tiga daerah  itu selama tiga hari terakhir kesulitan  air bersih. Pipa PDAB yang  ditanam sejak 1987 silam itu putus  di lima titik. Hingga kini, petugas  PDAB dan teknisi pipa masih berupaya  memperbaiki jaringan pipa  yang putus tersebut. 

Direktur PDAB Jateng Agus  Purwanto mengatakan, peristiwa  putusnya pipa jaringan air bersih  itu terjadi pada 5 Mei.Sebelum peristiwa  itu terjadi,pihaknya mengaku  sudah mendapat laporan terkait  kondisi tanah di desa itu yang  terus bergerak.“Kami sebenarnya  sudah berencana memperbaiki  pipa.Tapi,ternyata kalah cepat dengan  alam. Pipa itu sudah putus  sebelum kami perbaiki,”kata Agus  Purwanto kemarin. 

Menurut dia, jaringan pipa itu  berfungsi menyuplai air bersih  untuk Kabupaten/Kota Tegal dan  Brebes. Air bersih yang dialirkan  pipa itu diambil dari sumber Mata  Air Kaligiri,Kecamatan Bumijawa,  dengan debit air per hari mencapai  25.000 meterkubik atau sekitar 300  liter/detik.Namun,sejak putusnya  jaringan pipa itu pasokan air bersih  untuk tiga daerah sementara  macet total.

“Kami mohon maaf  pada masyarakat. Peristiwa ini tidak  ada faktor kesengajaan. Ini  murni faktor alam,”katanya.  Dia menjelaskan,untuk memenuhi  kebutuhan air bersih bagi pelanggan  di tiga daerah itu sementara  diambil dari sumber Mata Air  Muncanglarang, Bumijawa.

Namun,  sumber mata air itu tidak bisa  mencukupi kebutuhan pelanggan  di tiga daerah karena debit air  cukup kecil hanya 30 liter/detik.  “Air memang masih ngalir tapi  kecil sekali dan tidak sampai ke  wilayah perkotaan. Pasokan air  bersih ini berkurang hingga 70%,”  jelasnya. 

Untuk mengatasi krisis air  bersih, lanjut dia, saat ini petugas  PDAB yang berjumlah tujuh orang  dibantu teknisi terus memperbaiki  jaringan pipa yang putus.Perbaikan  dilakukan dengan memotong  dan menyambung kembali bagian  pipa yang putus.  “Kami upayakan nanti sore perbaikan  pipa sudah bisa selesai.Petugas  kami masih bekerja keras  memperbaiki pipa.Kemarin sudah  diperbaiki, tapi malamnya putus  lagi karena tanah masih bergerak  terus,”kata Agus. 

Dia mengungkapkan peristiwa  putusnya pipa air bersih itu merupakan  kali kedua dalam kurun  waktu tiga tahun.Pada 2006,musibah  tanah bergerak memutus pipa  yang ditanam sekitar 1987 dan merupakan  peristiwa terparah.“Saat  itu pipa dipenuhi lumpur sehingga  susah dialiri air,”jelasnya.

Agus  menambahkan akibat musibah itu  PDAB mengalami rugi sekitar  Rp75 juta karena harus mengganti  jaringan pipa yang putus.  Direktur PDAM Kabupaten  Tegal Taufan Edy Rahardjo mengatakan  pipa tersebut putus di lima  titik masing-masing berjarak antara  20 meter hingga 200 meter.

Selama  perbaikan pipa, pasokan air  bersih untuk sementara dihentikan  menunggu selesainya proses  perbaikan.  “Kami (PDAM) bersama PDAB  masih memperbaiki pipa meski secara  darurat.Terpenting,air bersih  bisa mengalir ke masyarakat. Sebab,  untuk perbaikan permanen  membutuhkan waktu lama dan  dana besar,”katanya. 

Menurut dia, untuk mengantisipasi  komplain dari pelanggan  pihaknya sudah memasang pengumuman  termasuk foto pipa yang  putus di depan kantor. Ini dilakukan  agar masyarakat bisa memahami  kondisi tersebut.

“Di Kabupaten  Tegal ini ada 11.000 pelanggan  PDAM. Dari jumlah tersebut, hanya  sekitar 20% yang masih bisa  menikmati air bersih meski debitnya  cukup kecil,”ujarnya.  Pelanggan PDAM Amin Sasongko,  47, mengaku kecewa dengan  matinya pasokan air bersih yang  sudah berlangsung selama tiga  hari.

Pelanggan lain,Noviyanto,33,  mengatakan, untuk kebutuhan  mandi dan air minum ia terpaksa  mengungsikan keluarganya. “Sudah  tiga hari ini keluarga saya  mengungsi ke rumah orangtua  saya,” kata Noviyanto,warga Kelurahan  Kraton,Kota Tegal.  (kastolani)



Post Date : 08 Mei 2009